kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Konsumsi Rumah Tangga Meningkat, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Bisa Tembus 5%


Minggu, 08 Mei 2022 / 09:45 WIB
Konsumsi Rumah Tangga Meningkat, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Bisa Tembus 5%


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2022 diperkirakan tembus 5% yoy. Menurut hitungan Bank Permata, pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama tahun ini akan sekitar 5,04% yoy. 

“Perekonomian akan ditopang oleh kinerja konsumsi rumah tangga, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi, dan net ekspor,” tutur Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada Kontan.co.id, Jumat (6/5). 

Josua memerinci, konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh sekitar 4,62% yoy atau lebih tinggi dari pertumbuhan 3,55% yoy pada kuartal sebelumnya. Ini didukung kinerja sejumlah indikator dini yang menunjukkan kondisi solid. 

Sebut saja Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada akhir kuartal I-2022 tercatat sebesar 114,6. Meski menurun dari 116,7 pada akhir kuartal IV-2021, tetapi keyakinan konsumen masih ada di zona optimistis atau indeks di atas 100. 

Baca Juga: DRI: Kenaikan Tarif PPN dan Harga Pertamax Picu Inflasi Lebih Tinggi Saat Ramadan

Dari sisi penjualan eceran, pada akhir kuartal I-2022 terpantau tumbuh 8,6% yoy. Kemudian pertumbuhan uang beredar dalam arti besar (M2) juga tercatat tumbuh 13,3% yoy, meski memang tak setinggi 14,0% yoy pada akhir kuartal IV-2021. 

Tingkat inflasi secara fundamental yang dilambangkan dengan inflasi inti juga menunjukkan tren peningkatan. Inflasi inti per akhir kuartal I-2022 tercatat 2,37% yoy atau lebih tinggi dari 1,56% yoy pada kuartal sebelumnya. Peningkatan inflasi inti ini mengindikasikan peningkatan permintaan. 

Pun dari sisi mobilitas, ada peningkatan pergerakan masyarakat dibandingkan periode-periode sebelumnya yang menunjukkan bahwa belanja atau konsumsi masyarakat cenderung meningkat seiring dengan pengendalian kasus Covid-19. 

Sumber pertumbuhan ekonomi lainnya adalah PMTB atau investasi yang diperkirakan tumbuh 5,93% yoy, atau lebih tinggi dari 4,49% yoy pada kuartal sebelumnya. Peningkatan investasi terindikasi dari beberapa indikator dini investasi. 

Baca Juga: Meski Sempat Ada Omicron, DRI Yakin Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Bisa Tembus 5%

Seperti impor barang modal yang secara kumulatif tercatat tumbuh 30,7% yoy pada kuartal I-2022, atau lebih tinggi dari 26,6% yoy pada kuartal sebelumnya. Kemudian penjualan semen tercatat tumbuh 15,2% yoy atau lebih tinggi dari 3,3% yoy pada kuartal IV-2021 dan ini menunjukkan investasi bangunan yang tetap solid. 

Penjualan alat berat bahkan mencatat pertumbuhan signifikan, yaitu hingga 148,8% yoy. Ini mengindikasikan investasi non bangunan yang meningkat, sejlan dengan peningkatan kapasitas produksi, terutama sektor pertambangan yang merespon kenaikan harga komoditas global. 

Net ekspor juga diperkirakan menopang pertumbuhan ekonomi kuartal I-2022, di mana kinerja ekspor secara kumulatif tercatat tubuh 35,9% yoy, sedangkan impor tercatat tumbuh 26% yoy. 

Sebaliknya, konsumsi pemerintah pada awal tahun ini diperkirakan cenderung melambat, dengan laju pertumbuhan 1,52% yoy. Padahal, pada kuartal sebelumnya konsumsi pemerintah bisa tumbuh 5,25% yoy. 

Perlambatan laju konsumsi pemerintah terindikasi dari penurunan penyerapan belanja pemerintah pusat sepanjang kuartal I-2022 sebesar 10,3% yoy.

Pos yang mengalami penurunan cukup signifikan antara lain belanja modal yang turun 45,3% yoy serta belanja barang yang turun 33,1% yoy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×