kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 2,84% di kuartal I 2020


Selasa, 05 Mei 2020 / 14:07 WIB
Konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 2,84% di kuartal I 2020
ILUSTRASI. Suasana gerai hipermarket di Jakarta Selatan, Minggu (3/5). KONTAN/Baihaki/3/5/2020


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 2,84% yoy di kuartal I-2020. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), laju pertumbuhannya menurun dari pertumbuhan di kuartal I-2019 yang mencapai 5,02% year on year (yoy).

"Karena porsi konsumsi rumah tangga terhadap perekonomian Indonesia sangat besar, maka penurunan pertumbuhannya menggeret pertumbuhan ekonomi ke bawah," kata Kepala BPS Suhariyanto, Selasa (5/5).  

Baca Juga: BPS: Jumlah penduduk usia kerja di Indonesia per Febuari 2020 bertambah 2,92 juta

Meski begitu, beberapa komponen pengeluaran dalam konsumsi rumah tangga masih mencatat pertumbuhan yang meningkat di tengah perlambatan komponen lain, dan bahkan terkontraksinya pertumbuhan komponen sisanya.

Terperinci, komponen yang masih mengalami pertumbuhan antara lain Perumahan dan Perlengkapan Rumah Tangga yang tercatat tumbuh 4,47% yoy. Bila dibandingkan dengan kuartal I-2019 yang sebesar 4,39% yoy, pertumbuhannya nampak lebih tinggi.

Selanjutnya, ada komponen Kesehatan dan Pendidikan yang tercatat tumbuh 7,85% yoy. Pertumbuhan ini meningkat dari pertumbuhan di kuartal pertama tahun lalu yang hanya sebesar 5,54% yoy.

Baca Juga: Konsumsi rumah tangga masih jadi penopang terbesar PDB kuartal I-2020

Sementara itu, pertumbuhan komponen Makanan dan Minuman, Selain Restoran tercatat sebesar 5,10% yoy. Ini menurun tipis dari pertumbuhan di kuartal I-2019 yang sebesar 5,32% yoy.

Pun dengan konsumsi Restoran dan Hotel tercatat turun dari 5,64% yoy menjadi 2,39% yoy.

"Ini bisa dipahami karena adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) serta pengurangan aktivitas di luar," ujar Suhariyanto.

Baca Juga: Ini penurunan tenaga kerja di beberapa sektor dan subsektor pada Februari 2020

Lebih lanjut, yang mengalami kontraksi adalah komponen Pakaian, Alas Kaki, dan Jasa Perawatannya. Ini mencatat pertumbuhan negatif 3,29% yoy, padahal di periode yang sama tahun lalu tumbuh sebesar 4,48% yoy.

Pun dengan komponen Transportasi dan Komunikasi, tercatat tumbuh negatif 1,81% yoy, meski di kuartal I-2019 tercatat tumbuh 5,13% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×