Reporter: Petrus Dabu | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Konsumsi bahan bakar minyak jenis premium diprediksikan akan mencapai rekor tertinggi pada H-3 lebaran. Vice Presiden Coorporate Comunication PT Pertamina M. Harun mengatakan, pada 27 Agustus nanti konsumsi premium diperkirakan menembus angka 98.000 kilo liter.
"Ini angka tertinggi yang pernah kita capai," ujar Harun kepada wartawan di Jakarta, akhir pekan lalu. Menurutnya, kenaikan ini jelas karena pada H-3 itu jumlah pemudik mencapai 15 juta, dan pemudik yang menggunakan speda motor mencapai 2,5 juta orang.
Dia bilang sebetulnya konsumsi premium saat memasuki masa puasa sudah mulai terdongkrak. Pada awal masa puasa misalnya mencapai 65.000 kilo liter per hari. Sedangkan pada hari biasa 62.000 kilo liter per hari. "Saat ini sudah berada di kisaran 72.000 kl per hari," terangnya.
Catatan saja, kata Harun pada H-3 lebaran tahun lalu, volume konsumsi premium menembus 89.000 kilo liter per hari.
Kata Harun, dengan terus melonjaknya kebutuhan premium ini, Pertamina akan fokus menyiapkan distribusi BBM agar tidak terjadi kelangkaan. "Yang kami lakukan sejak awal adalah memminta SPBU menambah stok mereka minimum untuk 2 hari. Itu sudah kami lakukan sejak awal puasa,” ujarnya.
Sementara, untuk memperlancar distribusi BBM ke SPBU, terutama di titik-titik yang memiliki tingkat kepadatan lalu lintas tinggi, Pertamina sudah menyiapkan 23 kantong BBM. ”Begitu posisi stok di SPBU berkurang, kami langsung bisa memasok BBM dari kantong SPBU terdekat atau mungkin dari depot terdekat,” paparnya.
Selain itu, juga akan diupayakan pola suplai dengan arah terbalik. Seperti tahun sebelumnya, mungkin untuk SPBU antara Cikampek dan Cirebon, yang biasanya disuplai dari depot Cikampek, akan dicoba polanya terbalik, yaitu disuplai dari terminal transit di Balongan. Sehingga dia posisinya melawan arus. Kalau melawan arus diharapkan bisa memudahkan mempercepat proses yang ada di SPBU.
Pertamina juga akan menambah pasokan aftur, bahan bakar untuk pesawat terbang. ”Kami tambahkan sekitar 10% dan sekarang konsumsi aftur itu di level 9.700 kl per hari, dari sebelumnya di kisaran 8.900 kl per hari,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News