kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.265   -85,00   -0,53%
  • IDX 7.073   -92,58   -1,29%
  • KOMPAS100 1.039   -16,65   -1,58%
  • LQ45 818   -13,93   -1,67%
  • ISSI 212   -2,57   -1,20%
  • IDX30 421   -5,97   -1,40%
  • IDXHIDIV20 506   -5,92   -1,16%
  • IDX80 118   -2,08   -1,73%
  • IDXV30 121   -1,72   -1,40%
  • IDXQ30 139   -1,80   -1,29%

Konsumsi Domestik Meningkat, Gapki Proyeksikan Ekspor Sawit Turun di 2025


Jumat, 20 Desember 2024 / 17:08 WIB
Konsumsi Domestik Meningkat, Gapki Proyeksikan Ekspor Sawit Turun di 2025
ILUSTRASI. Pekerja memuat tandan buah kelapa sawit ke dalam truk di kawasan PT Perkebunan Nusantara II, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (19/11/2024). Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan intruksi presiden (Inpres) tentang Penundaan dan Evaluasi Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit yang diterbitkan pada 19 September 2018 dan berlaku selama tiga tahun atau sampai September 2021 akan tetap dilanjutkan dengan prioritas utama yakni optimalisasi sektor perkebunan kelapa sawit melalui intensifikasi dan peremajaan, salah satunya melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR). ANTARA FOTO/Yudi Manar /Spt.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memproyeksikan volume dan nilai ekspor pada tahun 2025 akan menurun dibandingkan dengan tahun 2024. 

"Hal ini dipengaruhi oleh masalah dinamika harga minyak sawit mentah (CPO) yang fluktuatif serta berbagai isu yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah dan pelaku usaha,” kata Ketua Bidang Perkebunan Gapki R. Azis Hidayat dalam diskusi Tata Kelola Sawit Berkelanjutan di Jakarta, Kamis (19/12).

Gapki memproyeksikan produksi CPO membaik dan konsumsi domestik meningkat. Azis bilang, tantangan utama yang dihadapi industri sawit tahun depan adalah menjaga keseimbangan antara kebutuhan domestik dan ekspor. 

Baca Juga: Harga CPO Berfluktuasi, Simak Rekomendasi Saham Emiten Sawit Berikut

Meski kebijakan biodiesel (B40) membawa dampak positif terhadap harga, Azis menyebut hal itu juga berpotensi mengurangi pasokan minyak sawit untuk pasar ekspor.

"Kita juga harus menjaga agar ekspor tidak tertekan terlalu dalam. Jika ekspor turun drastis, pendapatan devisa berkurang, penerimaan BPDP sawit juga menurun, dan kegiatan-kegiatan yang dibiayai oleh BPDP Sawit bisa terdampak," jelas Azis.

Azis mengingatkan pentingnya strategi pemerintah dan pelaku usaha dalam mengelola pasokan. Hal ini agar dampak positif kebijakan biodiesel tidak mengorbankan kontribusi industri sawit terhadap devisa negara. 

"Kita perlu merancang langkah-langkah strategis agar peningkatan konsumsi domestik tidak mengorbankan pasar ekspor yang merupakan sumber devisa utama," terang dia.

Baca Juga: B40 Diterapkan Januari 2025, Menteri Airlangga Sebut Pangkas 40 Juta Ton Emisi CO2

Berdasarkan data Gapki per September 2024, produksi CPO tercatat mencapai 38,93 juta ton atau turun 4,62% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Penurunan ini turut memengaruhi ekspor yang hingga September 2024 mengalami penurunan 16,6% secara tahunan.Total ekspor September 2024 hanya mencapai 1,86 juta ton atau turun sebesar 21,97% dibandingkan Agustus. 

Sedangkan, nilai ekspor hingga September tahun 2024 mencapai US$ 19,53 juta atau turun 15,25% lebih rendah dari nilai ekspor 2023 sebesar US$ 23,046 juta. 

Adapun, hingga September 2024, total konsumsi mencapai 17,559 juta ton atau naik 1,63% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan terbesar pada konsumsi biodiesel yang tumbuh 8,08% secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×