kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Konsep ekonomi Jokowi-JK lebih diterima pasar


Senin, 19 Mei 2014 / 13:19 WIB
Konsep ekonomi Jokowi-JK lebih diterima pasar
ILUSTRASI. Peluang Usaha Kuliner tahun 2023, Foto KONTAN/Muradi


Sumber: TribunNews.com | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pengamat pasar modal Indonesia, Edwin Sinaga menilai pasar modal lebih menerima konsep ekonomi yang diusung Pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) yang dipasangkan menjadi calon presiden dan wakil presiden Indonesia.

"Secara umum pasar lebih menerima konsep ekonomi yang diusung pasangan Jokowi-JK," ungkap Direktur Finan Corpindo Nusa kepada Tribunnews.com, Senin (19/5/2014).

Menurutnya, konsep ekonomi yang diusung Jokowi-JK dinilai pasar lebih realistis. "Menurut saya lebih realistis. Dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang sudah ada selama ini," jelasnya.

Khususnya, dia jelaskan, konsep kerakyatan yang tidak diartikan sebagai nasionalisasi. Selain itu juga terkait Pengembangan infrastruktur dan pemberantasan ekonomi berbiaya tinggi.

Selain itu kata dia, banyak harapan dari para pelaku pasar terhadap pasangan mantan walikota Surakarta dan mantan Wapres era Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I.

Sebelumnya diberitakan, secara makro, visi dan misi Jokowi mengarah pada konsep Trisakti Bung Karno.

Menurut politisi PDIP, Arif Budimanta, PDIP telah berdiskusi dengan Jokowi mengenai konsep dan visi misi di bidang ekonomi. Dua hal utama yang menjadi konsentrasi adalah kemandirian ekonomi dan membangun martabat bangsa.

"Kita sudah hampir selesai, sudah 95%. Lima persen hanya penghalusan kata bahasa. Kami ingin capai cita-cita Trisakti, mandiri secara ekonomi dan membangun Indonesia bermartabat," kata Arif di Hotel Kempinsky, Rabu (30/4/2014).

Saat ditanya bagaimana mengimplementasikan hal tersebut, Direktur Eksekutif Megawati Institute tersebut menjawab hanya ada dua jalan yakni peningkatan daya saing dan peningkatan produksi.

Mengenai peningkatan daya saing, Arif mengatakan Sumber Daya Manusia (SDM) harus ditingkatkan sehingga SDM yang masuk dalam dunia kerja semakin meningkat kompetensinya.

Hal tersebut terkait persiapan menjelang pasar bebas ASEAN 2015, di mana SDM Indonesia harus bersaing dengan SDM asing. "Tentu saja posisi utama adalah daya saing. Mengenai SDM, orang-orang yang akan masuk dalam dunia kerja harus ditingkatkan kompetensinya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×