kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konflik Rusia-Ukraina Diprediksi Berdampak Terbatas ke Kurs Rupiah


Senin, 07 Maret 2022 / 17:56 WIB
Konflik Rusia-Ukraina Diprediksi Berdampak Terbatas ke Kurs Rupiah
ILUSTRASI. Konflik Rusia-Ukraina dampaknya terhadap pergerakan nilai tukar rupiah cenderung terbatas.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konflik antara Rusia dan Ukraina masih memanas. Konflik tersebut dampaknya terhadap pergerakan nilai tukar rupiah cenderung terbatas. Bahkan secara tidak langsung Indonesia berpeluang meraih untung dari sini.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, keuntungan terhadap rupiah datang dari peningkatan harga komoditas yang nantinya akan mendorong ekspor. “Rupiah masih bisa ditopang ekspor yang berpotensi positif karena harga komoditas meningkat,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Senin (7/3).

Josua pun memperkirakan, nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.300 hingga Rp 14.500 per dollar Amerika Serikat (AS). Selain karena dapat berkah dari peristiwa yang terjadi, pergerakan ini juga ditopang fundamental rupiah.

Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina Dinilai Bisa Datangkan Berkah Bagi Nilai Tukar Rupiah

Pergerakan nilai tukar rupiah ini juga didorong inflasi yang masih terkendali bila dibandingkan dengan negara-negara maju dan negara berkembang lainnya. Serta imbal hasil investasi di Indoensia yang masih cukup menarik.

“Sehingga ini masih akan mendorong surplus di neraca transaksi finansial sehingga rupiah masih berpotensi bergerak di kisaran tersebut,” tambah Josua.

Senada dengan Josua, ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman melihat, pergerakan nilai tukar rupiah masih bisa stabil seiring dengan peningkatan harga komoditas dunia yang mendukung kinerja ekspor sehingga berujung pada potensi surplus neraca dagang.

Kondisi ini, kemudian mendukung posisi cadangan devisa untuk menjaga pergerakan nilai tukar rupiah. Meski, memang ada risiko terkait keluarnya arus modal asing (capital outflow) yang bisa melemahkan posisi cadangan devisa.

“Namun, kabar baiknya proporsi kepemilkan asing sudah rendah, sehingga dampak risiko outflow tersebut tidak akan terlalu masif,” kata Faisal.

Faisal memperkirakan nilai tukar rupiah dalam jangka pendek akan bergerak di kisaran Rp 14.300 hingga Rp 14.500 per dollar AS. Sedangkan pada akhir tahun 2022, rupiah berpotensi berada di kisaran Rp 14.388 per dollar AS.

Baca Juga: BI: Dampak Konflik Rusia-Ukraina, Rupiah Masih Terkendali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×