Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan juga Bank Sentral Jerman atau Deutsche Bundesbank tercatat memiliki cadangan devisa emas terbesar di dunia pada Maret 2024.
Akan tetapi, kondisi cadangan emas kedua bank sentral tersebut cenderung stagnan dari 2 tahun sebelumnya.
Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto menilai, ketersediaan likuiditas yang menurun seiring kebijakan moneter yang ketat dari Bank Sentral Eropa (ECB) dan The Fed membuat cadangan devisa dari AS dan Jerman jadi stagnan.
Baca Juga: Harga Emas Melejit, Nilai Cadangan Emas di BI Meningkat pada April 2024
Hal ini juga akhirnya berimbas pada kondisi cadangan emas kedua bank sentral tersebut.
Menilik laman World Gold Council, Senin (13/05), cadangan emas The Fed pada Maret 2024 tercatat sebesar 8.133,5 ton atau mencapai 71,3% dari cadangan emas di negara tersebut.
Akan tetapi, jika menelisik beberapa tahun ke belakang, volume cadangan emas The Fed cenderung stagnan, yakni pada 2022 dan 2023 mencapai 8.133,46 ton.
Sementara itu, cadangan devisa emas Bank Sentral Jerman pada Maret 2024 sebesar 3.352,3 ton atau dengan kepemilikan cadangan emas di negara tersebut mencapai 70,6%.
Baca Juga: Seluruh Komponen Cadangan Devisa Turun Pada April 2024, Kecuali Emas
Posisi cadangan devisa emas Jerman juga cenderung stagnan bahkan turun. Pada 2023, cadangan emas Jerman mencapai 3.352,65 ton, dan pada 2022 lebih tinggi yakni mencapai 3.355,14 ton.
Adapun untuk di Kawasan Asia, kepemilikan cadangan devisa emas seperti Bank Sentral China atau People's Bank of China (PBoC) memang tidak setinggi The Fed dan Bank Sentral Jerman.