Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – NUSANTARA. Pasca terbitnya Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2025, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) langsung memulai tahap persiapan pembangunan ekosistem Kawasan Legislatif dan Yudikatif.
Pembangunan fisik yang menelan biaya triliunan ini menjadi bagian penting dalam melengkapi struktur trias politica pada pembangunan IKN tahap kedua.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa pembangunan tahap kedua akan semakin masif dan cepat.
Baca Juga: Otorita IKN: Ada Komitmen Investasi Rp 225,02 Triliun di Setahun Pemerintahan Prabowo
Tahap ini difokuskan pada Kawasan Legislatif dan Yudikatif, dengan penandatanganan kontrak hasil lelang dijadwalkan berlangsung pada akhir Oktober hingga November 2025.
"Pasca Perpres 79, pembangunan fisik maupun non-fisik di IKN akan semakin masif. Saat ini, sekitar 7.000 pekerja konstruksi tinggal di Hunian Pekerja Konstruksi (HPK). Pada tahap kedua, jumlah pekerja diperkirakan mencapai 20.000 orang untuk mempercepat pembangunan IKN," ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (31/10/2025).
Basuki menjelaskan, kompleks perkantoran legislatif akan dibangun di lahan seluas 42 hektare dengan alokasi anggaran mencapai Rp 8,5 triliun untuk periode 2025–2027.
Kompleks ini mencakup Gedung Sidang Paripurna, Plaza Demokrasi, Serambi Musyawarah, Museum, dan gedung kerja lainnya.
Tak hanya legislatif, pembangunan juga menyasar kompleks yudikatif seluas 15 hektare. Pembangunannya dianggarkan sebesar Rp 3,1 triliun, yang mencakup gedung Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, dan Mahkamah Agung.
Baca Juga: Ditetapkan Jadi Ibukota Politik, Basuki Beberkan Progres Pembangunan IKN
"Proses pembangunan kedua kompleks ini ditargetkan rampung dalam 25 bulan, mulai November 2025," jelasnya.
Lebih lanjut, Basuki menambahkan, total anggaran pembangunan infrastruktur IKN saat ini ditopang dari tiga skema pembiayaan.
Selain dana APBN sebesar Rp 48,8 triliun (2025–2028), Otorita IKN mengandalkan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) senilai Rp 158,72 triliun dan Investasi Swasta Murni sebesar Rp 66,3 triliun.
Selanjutnya: 9 Drakor Rating Tertinggi di Akhir Oktober 2025, 3 Drakor Ini Tamat
Menarik Dibaca: FajRi Resmi Berpisah Setelah 11 Tahun, Fajar Tulis Pesan Haru di Instagram Pribadi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













