kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kompensasi kenaikan BBM mengucur Juni


Sabtu, 18 Mei 2013 / 08:49 WIB
Kompensasi kenaikan BBM mengucur Juni
ILUSTRASI. Financial Technology (Fintech). Pembiayaan produktif fintech terus melonjak dan diperkirakan lanjut tahun depan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Setelah melalui pembahasan panjang dan perdebatan yang alot disertai lobi-lobi kepada partai politik, pemerintah memutuskan mulai membagikan dana bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) pada Juni mendatang.

Dana BLSM itu nantinya akan diberikan selama lima bulan saja. Itulah rencana yang tertuang dalam draf Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pembaharuan (RAPBN-P) pemerintah yang akan diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pekan depan.

Keputusan itu dipaparkan Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam dalam situs resmi setgab.go.id, Sabtu (18/5).  “BLSM diperlukan untuk menopang masyarakat miskin karena kenaikan harga atau inflasi berdampak lebih tinggi bagi masyarakat miskin (sekitar satu setengah kali dari inflasi IHK), mengingat sebagian kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berpengaruh terhadap harga bahan-bahan pangan yang merupakan komponen terbesar dalam komposisi konsumsi masyarakat miskin,” terang Dipo.

Dipo merinci, alasan mengapa pemerintah memberikan bantuan BLSM dalam lima bulan saja. Yaitu, setelah kenaikan harga BBM, selama tiga bulan pertama masyarakat akan kaget yakni mulai bulan Juni, Juli dan Agustus.

Sehingga masyarakat butuh pemulihan kekagetan melalui siraman dana BLSM. Tujuan bantuan langsung pada tiga bulan pertama ini diharapkan bisa meredam dampak sosial ekonomi akibat kenaikan harga BBM.  

Apalagi mengingat pada bulan Juli dan Agustus adalah bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Maka bisa diperkirakan inflasi pada periode tersebut cukup tinggi. Karena alasan itu, pemerintah menilai proses pemulihan membutuhkan waktu lama di masyarakat setelah kenaikan harga BBM. Itulah yang menjadi landasan bagi pemerintah menambah dua bulan lagi pemberian BLSM yakni bulan September dan Oktober.

Pemerintah, lanjut Seskab, sangat berharap pemberian BLSM tersebut dapat membantu meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat miskin menjadi lebih tinggi dari garis kemiskinan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×