Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kompas dan Perusahaan Gas Negara (PGN) akan luncurkan indeks kota cerdas Indonesia tahun 2015. Dalam acara yang dihadiri oleh Wakil Presiden, Jusuf Kalla serta jajaran menteri kabinet kerja ini, akan mengukur tingkat kematangan 98 kota anggota Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi).
Kota cerdas dapat dinilai dari beberapa faktor, diantaranya ekonomi, sosial dan lingkungan. Dari sisi ekonomi, sebuah kota cerdas ditopang oleh perekokomian yang baik dengan memaksimalkan sumber daya atau potensi kota termasuk layanan teknoligi informasi dan komujikasi, tata kelola dan peran SDM yang baik.
Dari sisi sosial, kota cerdas ialah yang masyarakatnya memiliki keamanan, kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan interaksi sosial dengan sesama masyarakat atau dengan pemerintah.
Sementara itu, dari sisi lingkungan kota cerdas dinilai dari masyarakat yang memiliki tempat tingal layak huni, sehat, hemat dalam penggunaan energi serta pengelolaan energi dengan dukungan layanan teknologi informasi dan komunitas, pengelolaan dan peran sumber daya manusia yang baik.
Pada tahun 2025 diperkirakan 25% penduduk Indonesia akan tinggal di kota. Catatan saja secara global penduduk dunia sekarang jumlahnya sekitar 7 miliar jiwa. Dari jumlah tersebut 50% arau sekitar 3,5 miliar hidup di perkotaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News