Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto menanggapi rencana Presiden Prawbowo melantik 9 anggota komite reformasi Polri.
Bambang menilai idealnya tim reformasi yang terbentuk nantinya harus terdiri dari unsur masyarakat agar lebih independen. Walaupun nantinya tim ini bisa berkoordinasi langsung dengan Presiden ataupun kementerian/lembaga terkait.
"Karena kalau tim reformasi Polri yang dibentuk Presiden masih terdiri dari unsur-unsur pemerintah, apa bedanya dengan Kompolnas," katanya pada Kontan.co.id, Selasa (6/10/2025).
Baca Juga: Prabowo Bakal Lantik Sembilan Anggota Komite Reformasi Polri Dalam Waktu Dekat
Unsur masyarakat ini sekaligus untuk menjaga objektifitas tim agar tidak terkooptasi kepentingan di luar reformasi Polri sendiri maupun kepentingan-kepentingan pro status quo.
"Kepentingan di luar reformasi Polri itu bisa merupakan kepentingan politik kekuasaan," anggapnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto disebut akan segera melantik sembilan anggota komite reformasi Polri dalam waktu dekat. Hal itu, disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi saat ditemui usai Upacara HUT ke-80 TNI di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025).
"Minggu depan. Iya. Akan diumumkan dan dilantik oleh Pak Presiden,” ujar Prasetyo.
Prasetyo membenarkan bahwa akan ada sembilan anggota yang dilantik presiden. Namun, pihaknya enggan membocorkan siapa saja nama-nama tersebut.
Baca Juga: Djamari Chaniago Ditunjuk Jadi Menko Polkam, Sinyal Reformasi Polri Menguat
Diketahui, pembentukan komite ini dilakukan sebagai langkah evaluasi dan perbaikan di institusi Polri.
Sosok Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Eks Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, hingga Eks Ketua Mahkamah Konstitusi Jimmy Jimly Ashiddiqie disebut bakal bergabung di komite tersebut.
Wakil Sekretaris Negara Bambang Eko Suhariyanto mengungkapkan bahwa komite bentukan Presiden akan menjadi tim utama dalam reformasi institusi kepolisian.
Namun, menurut Bambang, Komite Reformasi Kepolisian dan Tim Transformasi Reformasi Polri akan saling bekerja sama.
Tim bentukan Kapolri yang terdiri dari 47 jenderal dan lima perwira menengah akan membantu komite bentukan Presiden Prabowo.
"Jadi, tim yang reformasi itu, Presiden tetap akan membentuk tim reformasi sehingga kemudian nanti, di dalam tim Polri itu, dia akan membantu kita. Jadi ada sinergi di situ," kata Bambang.
Selanjutnya: Harga Emas Dunia Tembus Rekor US$3.900 per Ounce, Saham Tambang Emas Kompak Menguat
Menarik Dibaca: 5 Makanan yang Mengurangi Risiko Penurunan Kognitif Setelah Usia 55 Tahun, Apa Saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News