kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Komisi Nasional Pengendalian Tembakau dukung kenaikan cukai rokok


Senin, 26 September 2011 / 23:31 WIB
Komisi Nasional Pengendalian Tembakau dukung kenaikan cukai rokok
ILUSTRASI. RUPS PTPP di Jakarta (4/6/2020)


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can


JAKARTA. Komisi Nasional Pengendalian Tembakau mendukung kenaikan cukai rokok. Pasalnya, komisi ini menilai daya beli orang terhadap rokok tidak akan menurun.

"Tembakau zat yang elastis, jadi sekali merokok orang tidak akan berhenti merokok. Pembelinya akan terus dan dengan pertambahan penduduk tidak akan drop," kata Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau Farid Anfasa Moeloek, Senin (26/9).

Tahun ini, pemerintah telah menaikkan cukai rokok sebesar 5% dan untuk perusahaan rokok besar sekitar 10%. Rencananya tahun 2012 nanti pemerintah menaikan cukai hasil tembakau sebesar 12,2%.

Farid menegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan membicarakan kembali dalam sidang kabinet mengenai kebijakan cukai rokok. "Bakal diatur dan digitung bersama dengan lintas sektoral," katanya.

Mengacu data Komnas Pengendalian Tembakau, jumlah perokok di Indonesia mencapai 65 juta di tahun 2010. Dimana dua dari tiga laki-laki dewasa merokok dan jumlah perokok perempuan naik tiga kali lipat. Tahun ini diperkirakan nilai dari cukai rokok mencapai Rp60 triliun.

Menurut Farid, angka sebesar itu ternyata disumbang dari harga rokok yang terhitung jauh lebih murah jika dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. "Kalau satu bungkus rokok dengan merek tertentu yang sudah dikenal harganya Rp 10.000 di Singapura bisa harga Rp 50.000," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×