kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Komisi IX DPR desak pemerintah tingkatkan testing dan tracing selama masa PPKM


Kamis, 29 Juli 2021 / 17:37 WIB
Komisi IX DPR desak pemerintah tingkatkan testing dan tracing selama masa PPKM
ILUSTRASI. Karyawan menjalani tes swab antigen sebelum malakukan aktivitas di salah satu perkantoran di Jakarta, Kamis (27/5). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/27/05/2021.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Komisi IX DPR Felly Estelita Runtuwene, menuturkan pihaknya mendorong adanya konsistensi dalam pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang kini berstatus pada level 3 dan 4.

Peningkatan testing dan tracing menjadi satu hal mutlak yang harus dilakukan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.

"Kami tidak henti-hentinya mengingatkan pemerintah bahwa peningkatan testing ini menjadi prasyarat agar penanganan demi bisa lebih efektif lagi. Kita sudah ada kan PPKM, PSBB dan sebagainya tapi kalau nggak dibarengin sama testing dan tracing saya kira tidak akan maksimal," tegas Felly dalam Webinar Badan Keahlian Setjen DPR RI, Kamis (29/7).

Baca Juga: Per 25 Juli, Jawa Timur masih menjadi provinsi dengan zona merah corona terbanyak

Terlebih lagi, jika merujuk data di dunia Indonesia baru melakukan testing kepada 66.807 orang per 1 juta orang. Felly menyebut angka testing tersebut masih sangat jauh jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia yang sudah melakukan tes kepada 417.767 orang per 1 juta orang. Bahkan dengan Thailand Indonesia juga masih tertinggal.

"Thailand testing sebanyak 116.190 orang per sejuta orang. Kami memantau positivity rate harian masih di atas rekomendasi WHO, khususnya PCR, dan seminggu terakhir ini positivity rate di atas 40% bahkan mencapai 45,4% per 27 Juli. Ini menunjukkan ada penularan yang sangat besar," paparnya.

Oleh karenanya Komisi IX DPR memberikan desakan dan arahan kepada Kementerian Kesehatan untuk secara serius meningkatkan testing dan tracing. Peningkatan testing dan tracing juga harus diikuti dengan peningkatan SDM dan perluasan metode testing diantaranya dengan Nucleic Acid Amplification Test (NAAT) selain PCR.

Selain itu, Felly juga menghimbau adanya pelibatan seluruh elemen masyarakat untuk memberi pemahaman mengenai pentingnya testing. "Tanpa adanya peningkatan testing maka penanganan pandemi tidak akan optimal, karena kita tidak mengetahui secara real jumlah kasus positif dan kebijakan pembatasan sosial masyarakat tidak akan bisa berjalan efektif," tegasnya.

Baca Juga: Inilah daftar kabupaten/kota zona merah corona di Indonesia per 25 Juli 2021

Kemudian, Felly menekankan pentingnya percepatan pelaksanaan vaksinasi. Dalam percepatan vaksinasi juga ditekankan harus tetap patuh dalam pelaksanaan protokol kesehatan, terutama tidak menimbulkan kerumunan.

Melihat data vaksinasi per 28 Juli kemarin jumlah kumulatif vaksinasi suntikan pertama dan kedua mencapai 64,83 juta orang. Dimana 45,73 juta menerima suntikan pertama dan 19,10 juta orang telah menerima dosis lengkap.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×