Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Komisi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) tengah melakukan verifikasi atas 70 laporan hasil audit (LHA) yang baru dilaporkan lembaga sertifikasi.
Dari 70 LHA tersebut, sudah ada sekitar 30 LHA sudah lolos dan dipastikan layak mendapatkan sertifikat ISPO. Namun, Ketua Sekretariat Komisi ISPO Azis Hidayat belum bisa memastikan berapa banyak sertifikat yang rencananya akan diserahkan di awal Desember mendatang.
“Masih belum tahu, mungkin sekitar 30 sertifikat-40 sertifiat. Ini masih dirapatkan November dan rencananya diserahkan Desember. Mudah-mudahan bisa 450 total sertifikat nantinya,” ujar Azis, Jumat (2/11).
Sejauh ini, terdapat produsen sawit yang sudah menerima sertifikat ISPO. Produsen yang sudah menerima sertifikat tersebut terdiri atas 397 perusahaan sawit, 1 asosiasi pekebun swadaya, 2 KUD pekebun swadaya dan 3 KUD Plasma.
Dengan begitu, lahan yang sudah tersertifikasi ISPO mencapai 2,3 juta hektare dengan produksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 45,75 juta ton dan produksi crude palm oil (CPO) sebesar 10,2 juta ton.
Azis menambahkan, sudah terdapat 675 produsen minyak sawit yang sudah mengikuti proses sertifikasi ISPO. Tetapi baru 545 laporan yang sudah lolos audit. Azis mengatakan, jumlah pendaftar tersebut masih sangat jauh dibandingkan produsen kelapa sawit yang ada di Indonesia. Karena itu, dia berharap setiap perusahaan dan petani segera mengikuti sertifikasi ISPO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News