Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus berupaya untuk berbenah dan memastikan proses pembangunan calon Ibukota Negara (IKN) yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, berjalan semestinya dan sesuai dengan konsep yang sudah di usung.
Baru-baru ini Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, telah meninjau persiapan terkait kesiapan lahan dalam perspektif LHK yang akan dijadikan lokasi Pusat Gedung Pemerintahan di IKN dan melihat progres pembangunan Persemaian Modern di IKN.
“Saya bersama Tim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan KLHK datang untuk mempelajari perkembangan serta langkah-langkah teknis yang harus disentuh dalam perspektif lingkungan, dukungan dan antisipasi teknis pembangunan dan hal-hal yang perlu didahulukan dan perlu dibaca menurut progres yang ada saat ini,” seperti dikutip Siti Nurbaya dalam rilis, Minggu (1/8).
Pengecekan ini juga dilakukan untuk menindaklanjuti pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa IKN baru harus dibangun dengan konsep kota cerdas (smart city) dan forest city atau the bush capital, serta harus sekaligus dengan pemulihan dan perlindungan lingkungan.
Baca Juga: Anies sebut Pemprov DKI sudah vaksinasi 7,5 juta warga
Selain itu Menteri Siti juga telah memeriksa progres pembangunan persemaian permanen seluas 120 ha yang akan dibangun di kawasan IKN tepatnya di wilayah Kawasan Hutan Produksi Mentawir pada areal IUPHHK-HTI PT. Inhutani 1. Hal ini sejalan dengan konsep pembangunan sekaligus dengan pemulihan.
Deputi Bidang Kemaritiman dan SDA Bappenas Arifin Rudyanto yang ikut dalam rombongan kunjungan kerja ini menegaskan tujuan peninjauan IKN adalah untuk bersama sama dengan Menteri LHK memastikan pembangunan IKN dengan konsep kota cerdas (smart city) dan forest city semakin cepat diwujudkan.
Arifin menuturkan kawasan IKN dipastikan akan green, tidak menggangu kawasan konservasi, tidak mengganggu satwa-satwa yang terdapat di area tersebut dan sedapat mungkin dipertahankan kehijauan yang ada, karena sejalan dengan konsep IKN yaitu green and smart city.
Ia juga menjamin jika pembangunan IKN akan disesuaikan dengan kondisi geografis yang ada di sana. Pembangunan diupayakan sedapat mungkin menggunakan metode cut and fill, sehingga meminimalkan pembukaan lahan hutan.
Selanjutnya: Joe Biden sebut Kota Jakarta bakalan tenggelam 10 tahun lagi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News