Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyerahkan bantuan Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGaR). Penyaluran bantuan tersebut merupakan salah satu upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Kegiatan tersebut nantinya dilakukan secara padat karya untuk menyerap tenaga kerja. "Ada 20 kabupaten/kota yang menjadi target untuk penyaluran bantuan usaha pegaraman ini," ujar Plt Dirjen PRL, TB Haeru Rahayu yang akrab disapa Tebe dalam siaran pers, Senin (21/12).
Tebe menegaskan program PUGaR bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas garam rakyat. Sekaligus mendukung pencapaian swasembada garam nasional.
“Untuk mencapai tujuan itu, kegiatan diarahkan pada pembangunan dan penguatan kelembagaan, serta menjadikan sentra bisnis garam rakyat sebagai mitra strategis,” terang Tebe.
Baca Juga: Petambak sambut baik aturan wajib serap garam lokal
Salag satu bantuan PUGaR yang telah disalurkan adalah di wilayah Aceh. KKP menyerahkan bantuan senilai Rp 1,3 miliar kepada tiga kelompok petambak garam.
Bantuan yang disalurkan berupa rumah tunnel garam, penataan lahan pendukung rumah tunnel garam, dan sarana prasarana pendukung rumah tunnel. Rumah tunnel garam merupakan salah satu metode produksi garam yang memanfaatkan teknologi rumah kaca kristalisasi garam.
Penerapan metode ini memungkinkan produksi garam dilakukan sepanjang tahun termasuk dalam musim penghujan. Produksi garam dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang ada dan menambahkan wadah tampungan dengan bantuan geoisolator dan penutup yang dirangkai seperti lorong atau disebut dengan tunnel.
Baca Juga: Kebutuhan industri tinggi, pemerintah genjot produksi garam lokal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News