kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.483.000   -8.000   -0,54%
  • USD/IDR 15.625   39,00   0,25%
  • IDX 7.501   -55,86   -0,74%
  • KOMPAS100 1.166   -9,50   -0,81%
  • LQ45 931   -8,15   -0,87%
  • ISSI 225   -1,55   -0,68%
  • IDX30 480   -4,44   -0,92%
  • IDXHIDIV20 578   -5,67   -0,97%
  • IDX80 133   -1,10   -0,83%
  • IDXV30 141   -1,17   -0,82%
  • IDXQ30 161   -1,39   -0,86%

Kinerja Penjualan Eceran Diperkirakan Turun Pada September 2024, Ini Penyebabnya


Rabu, 09 Oktober 2024 / 13:24 WIB
Kinerja Penjualan Eceran Diperkirakan Turun Pada September 2024, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Kinerja penjualan eceran turun dari 5,8% jika dibandingkan Agiits KONTAN/Cheppy A. Muchlis/11/06/2024


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja penjualan eceran pada September 2024 diperkirakan masih tumbuh melambat secara bulanan maupun tahunan.

Mengacu survei penjualan eceran Bank Indonesia (BI), penjualan eceran yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) diperkirakan mencapai 210,5 pada September 2024.

IPR ini tercatat tumbuh sebesar 4,7% year on year (yoy), namun pertumbuhannya melambat bila dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,8% yoy.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menyampaikan kinerja penjualan eceran tersebut akan ditopang antara lain oleh kelompok bahan bakar kendaraan bermotor sebesar yang tumbuh 8,7% yoy, suku cadang dan aksesori sebesar 4,2% yoy, serta subkelompok sandang sebesar 3,1% yoy.

Akan tetapi, IPR pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat melambat dengan pertumbuhan sebesar 6,3% yoy, sehingga menekan pertumbuhan IPR secara keseluruhan pada September 2024.

Baca Juga: BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal III-2024 Cukup Baik, Ini Faktornya

Sementara itu, Denny membeberkan, secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan terkontraksi 2,5% month to month (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,7% (mtm).

“Ini seiring dengan menurunnya permintaan masyarakat akibat berakhirnya program diskon yang diterapkan retailer pada event Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI),” tutur Denny dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/10).

Berdasarkan kelompoknya, penurunan terdalam terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang terkoreksi sebesar 3,2% mtm, serta subkelompok sandang yang terkontraksi 3,3% mtm.

Baca Juga: Penjualan Eceran Membaik di Agustus, Pengusaha Ingatkan Impor Ilegal Meningkat

Penurunan pada kelompok tersebut disebabkan menurunnya permintaan masyarakat setelah berakhirnya program diskon yang diterapkan retailer pada masa perayaan HUT RI.

Sedangkan beberapa kelompok yang tumbuh positif dan menahan penurunan kinerja penjualan eceran lebih dalam, yakni suku cadang dan aksesori tumbuh 1,2% mtm, bahan bakar kendaraan bermotor tumbuh 1,9% mtm, perlengkapan rumah tangga lainnya tumbuh 0,9% mtn, dan peralatan informasi dan komunikasi tumbuh 0,5% mtm

Lebih lanjut, Denny menyampaikan, dari sisi harga tekanan inflasi 3 bulandan 6 bulan yang akan datang, yaitu pada November 2024 dan Februari 2025 diperkirakan menurun.

Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) November 2024 dan Februari 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 134,3 dan 155,9, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 141,3 dan 166,7 didukung oleh kelancaran distribusi dan ketersediaan barang yang mencukupi.

 

Selanjutnya: Optimalkan Potensi Dana Haji, Pendaftar Haji Bank Mega Syariah Naik 10% Per September

Menarik Dibaca: Waspada Bencana di 25 Provinsi, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (10/10) Hujan Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×