kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   29.000   1,24%
  • USD/IDR 16.582   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.179   -48,18   -0,59%
  • KOMPAS100 1.123   1,25   0,11%
  • LQ45 787   -0,74   -0,09%
  • ISSI 293   -1,31   -0,45%
  • IDX30 411   -1,02   -0,25%
  • IDXHIDIV20 464   1,31   0,28%
  • IDX80 124   0,12   0,10%
  • IDXV30 133   0,45   0,34%
  • IDXQ30 129   0,64   0,50%

Kinerja manufaktur kuartal III-2021 menurun, begini kondisi komponen pembentuknya


Rabu, 13 Oktober 2021 / 13:59 WIB
Kinerja manufaktur kuartal III-2021 menurun, begini kondisi komponen pembentuknya
ILUSTRASI. Deretan mobil baru berada di tempat penampungan di Karawang, Jawa Barat (21/8/2021). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sektor Industri Pengolahan atau industri manufaktur di kuartal III-2021 terindikasi menurun. Hal ini tercermin dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) yang sebesar 48,75%, atau lebih rendah dari 51,4% pada kuartal II-2021.

Tak hanya menurun, kinerja industri pengolahan dalam negeri bahkan berada di zona kontraksi, atau catatan indeks di bawah 50%.

Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Muhamad Nur mengatakan, berdasarkan komponen pembentuknya, penurunan PMI-BI pada kuartal III-2021 terjadi pada seluruh komponennya. “Karena sejumlah aktivitas yang terbatas saat penerapan PPKM Darurat atau Level 4 yang terjadi di sepanjang Juli 2021 hingga Agustus 2021,” ujar Muhamad dalam laporannya, Rabu (13/10). 

Muhamad kemudian memerinci, komponen Volume Produksi tercatat turun dengan indeks sebesar 49,46%, atau lebih rendah dari 54,20% pada kuartal II-2021. Ini berarti komponen ini juga berada di zona kontraksi. 

Baca Juga: Jokowi meminta pengelolaan sumber daya alam dilakukan secara berkelanjutan

Penurunan volume produksi ini sejalan dengan terbatasnya aktivitas masyarakat, sehingga berdampak apda permintaan masyarakat saat PPKM Darurat atau Level 4 di sejumlah daerah dalam rangka penanganan Covid-19. 

Kemudian, Volume Pesanan Barang Input juga mengalami perlambatan kinerja, yaitu dengan indeks sebesar 51,53% atau melambat dari 54,03%. 

Meski melambat, volume pesanan barang input masih berada dalam zona ekspansi. Dan bahkan, ini menjadi satu-satunya komponen yang berada dalam zona ekspansi pada kuartal III-2021. 

Penurunan Volume Pesanan Barang Input terjadi pada sebagian subsektor, terutama subsektor Makanan, Minuman dan Tembakau dan subsektor Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya. 

Sejalan dengan penurunan volume produksi, Volume Persediaan Barang Jadi juga menunjukkan penurunan dan berada pada fase kontraksi dengan indeks 49,64%, lebih rendah dari 51,63% pada kuartal III-2021. 

Baca Juga: KKP perketat pemberian izin pemanfaatan ruang laut berisiko tinggi

Penggunaan tenaga kerja pun menurun dan tetap berada di zona kontraksi, yaitu indeks sebesar 46,76%, lebih rendah dari 47,68%. 

Komponen Kecepatan Penerimaan Barang Input pada triwulan III-2021 juga tercatat turun dan berada dalam fase kontraksi, dengan indeks sebesar 44,05%. Menurunnya Kecepatan Penerimaan Barang Input diindikasi karena kendala pada jalur distribusi saat PPKM Darurat/Level 4.

Selanjutnya: Kemenkeu sebut Indonesia menjadi negara penggerak pertama pajak karbon di dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×