CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Kinerja manufaktur kuartal III-2021 menurun, begini kondisi komponen pembentuknya


Rabu, 13 Oktober 2021 / 13:59 WIB
Kinerja manufaktur kuartal III-2021 menurun, begini kondisi komponen pembentuknya
ILUSTRASI. Deretan mobil baru berada di tempat penampungan di Karawang, Jawa Barat (21/8/2021). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sektor Industri Pengolahan atau industri manufaktur di kuartal III-2021 terindikasi menurun. Hal ini tercermin dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) yang sebesar 48,75%, atau lebih rendah dari 51,4% pada kuartal II-2021.

Tak hanya menurun, kinerja industri pengolahan dalam negeri bahkan berada di zona kontraksi, atau catatan indeks di bawah 50%.

Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Muhamad Nur mengatakan, berdasarkan komponen pembentuknya, penurunan PMI-BI pada kuartal III-2021 terjadi pada seluruh komponennya. “Karena sejumlah aktivitas yang terbatas saat penerapan PPKM Darurat atau Level 4 yang terjadi di sepanjang Juli 2021 hingga Agustus 2021,” ujar Muhamad dalam laporannya, Rabu (13/10). 

Muhamad kemudian memerinci, komponen Volume Produksi tercatat turun dengan indeks sebesar 49,46%, atau lebih rendah dari 54,20% pada kuartal II-2021. Ini berarti komponen ini juga berada di zona kontraksi. 

Baca Juga: Jokowi meminta pengelolaan sumber daya alam dilakukan secara berkelanjutan

Penurunan volume produksi ini sejalan dengan terbatasnya aktivitas masyarakat, sehingga berdampak apda permintaan masyarakat saat PPKM Darurat atau Level 4 di sejumlah daerah dalam rangka penanganan Covid-19. 

Kemudian, Volume Pesanan Barang Input juga mengalami perlambatan kinerja, yaitu dengan indeks sebesar 51,53% atau melambat dari 54,03%. 

Meski melambat, volume pesanan barang input masih berada dalam zona ekspansi. Dan bahkan, ini menjadi satu-satunya komponen yang berada dalam zona ekspansi pada kuartal III-2021. 

Penurunan Volume Pesanan Barang Input terjadi pada sebagian subsektor, terutama subsektor Makanan, Minuman dan Tembakau dan subsektor Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya. 

Sejalan dengan penurunan volume produksi, Volume Persediaan Barang Jadi juga menunjukkan penurunan dan berada pada fase kontraksi dengan indeks 49,64%, lebih rendah dari 51,63% pada kuartal III-2021. 

Baca Juga: KKP perketat pemberian izin pemanfaatan ruang laut berisiko tinggi

Penggunaan tenaga kerja pun menurun dan tetap berada di zona kontraksi, yaitu indeks sebesar 46,76%, lebih rendah dari 47,68%. 

Komponen Kecepatan Penerimaan Barang Input pada triwulan III-2021 juga tercatat turun dan berada dalam fase kontraksi, dengan indeks sebesar 44,05%. Menurunnya Kecepatan Penerimaan Barang Input diindikasi karena kendala pada jalur distribusi saat PPKM Darurat/Level 4.

Selanjutnya: Kemenkeu sebut Indonesia menjadi negara penggerak pertama pajak karbon di dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×