Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sektor Industri Pengolahan atau industri manufaktur di kuartal III-2021 terindikasi menurun. Hal ini tercermin dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) yang sebesar 48,75%, atau lebih rendah dari 51,4% pada kuartal II-2021.
Tak hanya menurun, kinerja industri pengolahan dalam negeri bahkan berada di zona kontraksi, atau catatan indeks di bawah 50%.
Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Muhamad Nur mengatakan, berdasarkan komponen pembentuknya, penurunan PMI-BI pada kuartal III-2021 terjadi pada seluruh komponennya. “Karena sejumlah aktivitas yang terbatas saat penerapan PPKM Darurat atau Level 4 yang terjadi di sepanjang Juli 2021 hingga Agustus 2021,” ujar Muhamad dalam laporannya, Rabu (13/10).
Muhamad kemudian memerinci, komponen Volume Produksi tercatat turun dengan indeks sebesar 49,46%, atau lebih rendah dari 54,20% pada kuartal II-2021. Ini berarti komponen ini juga berada di zona kontraksi.
Baca Juga: Jokowi meminta pengelolaan sumber daya alam dilakukan secara berkelanjutan
Penurunan volume produksi ini sejalan dengan terbatasnya aktivitas masyarakat, sehingga berdampak apda permintaan masyarakat saat PPKM Darurat atau Level 4 di sejumlah daerah dalam rangka penanganan Covid-19.
Kemudian, Volume Pesanan Barang Input juga mengalami perlambatan kinerja, yaitu dengan indeks sebesar 51,53% atau melambat dari 54,03%.
Meski melambat, volume pesanan barang input masih berada dalam zona ekspansi. Dan bahkan, ini menjadi satu-satunya komponen yang berada dalam zona ekspansi pada kuartal III-2021.
Penurunan Volume Pesanan Barang Input terjadi pada sebagian subsektor, terutama subsektor Makanan, Minuman dan Tembakau dan subsektor Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya.
Sejalan dengan penurunan volume produksi, Volume Persediaan Barang Jadi juga menunjukkan penurunan dan berada pada fase kontraksi dengan indeks 49,64%, lebih rendah dari 51,63% pada kuartal III-2021.
Baca Juga: KKP perketat pemberian izin pemanfaatan ruang laut berisiko tinggi
Penggunaan tenaga kerja pun menurun dan tetap berada di zona kontraksi, yaitu indeks sebesar 46,76%, lebih rendah dari 47,68%.
Komponen Kecepatan Penerimaan Barang Input pada triwulan III-2021 juga tercatat turun dan berada dalam fase kontraksi, dengan indeks sebesar 44,05%. Menurunnya Kecepatan Penerimaan Barang Input diindikasi karena kendala pada jalur distribusi saat PPKM Darurat/Level 4.
Selanjutnya: Kemenkeu sebut Indonesia menjadi negara penggerak pertama pajak karbon di dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News