Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Namun, Bhima masih melihat adanya harapan untuk pertumbuhan industri manufaktur di kuartal IV-2019. Ia menilai momentum Natal dan Tahun Baru setidaknya mambu berkontribusi untuk menggenjot kinerja manufaktur.
Menurutnya, di momen tersebut, akan ada kemungkinan bertambahnya permintaan akan tekstil dan pakaian jadi dari luar negeri, seperti Eropa dan Amerika Serikat (AS). Tetapi, ini juga dengan harapan bahwa perang dagang bisa segera mereda.
Baca Juga: Sejumlah analis beri lampu kuning saham-saham sektor manufaktur, simak rekomendasinya
Sebagai tambahan informasi, PMI Manufaktur Indonesia pada September 2019 ada di angka 49,1 dan naik tipis bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang ada di angka 49,0.
Meski begitu, rata-rata PMI Manufaktur Indonesia pada kuartal III-2019 ini hanya 49,23, jauh di bawah kuartal III-2018 yang sebesar 50,96. Bahkan capaian ini disebut IHS Markit sebagai penurunan yang paling tajam sejak bulan Juli 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News