kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kewajiban Neto Posisi Investasi Internasional RI Diramal Naik Pada Semester II-2024


Senin, 18 Desember 2023 / 16:20 WIB
Kewajiban Neto Posisi Investasi Internasional RI Diramal Naik Pada Semester II-2024


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kewajiban neto Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada kuartal III-2023 menurun, bila dibandingkan dengan akhir kuartal II-2023. 

Bank Indonesia (BI) mencatat, kewajiban neto PII pada kuartal III-2023 sebesar US$ 252,6 miliar, atau lebih rendah dari US$ 253,8 miliar pada kuartal sebelumnya yang mencapai US$ 253,6 miliar. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, penurunan kewajiban neto PII Indonesia pada kuartal III-2023 menunjukkan memang adanya aliran dana yang hengkang dari Indonesia pada kuartal III-2023. 

“Pada dasarnya memberikan afirmasi capital outflow yang terjadi pada kuartal III-2023,” terang Josua kepada Kontan.co.id, Senin (18/12). 

Baca Juga: BI: Rasio Kewajiban Neto PII RI Terhadap PDB Turun Pada Kuartal III-2023

Bila melihat dari komponennya, Josua melihat penurunan kewajiban neto PII Indonesia didorong oleh penurunan posisi kewajiban finansial luar negeri (KFLN) Indonesia pada kuartal III-2023. 

Posisi KFLN Indonesia pada akhir kuartal III-2023 turun 0,1% qtq, yaitu dari US$ 717,6 miliar pada kuartal II-2023 menjadi US$ 716,8 miliar. 

Penurunan ini didorong oleh turunnya dana yang masuk ke investor portofolio, terutama dari sisi surat utang seiring dengan ketidakpastian global salah satunya dari sentimen hawkish Bank Sentral Amerika Serikat (AS). 

Di sisi lain, posisi aset finansial luar negeri (AFLN) Indonesia meningkat. Posisi AFLN pada akhir kuartal III-2023 sebesar US$ 464,2 miliar atau naik dari US$ 463,8 miliar pada kuartal sebelumnya. 

Josua memandang, peningkatan AFLN ini justru menunjukkan adanya peningkatan investasi perusahaan Indonesia di luar negeri. 

Untuk ke depan, Josua memprediksi, kewajiban neto PII Indonesia akan meningkat. Ia optimistis, kenaikan kewajiban neto PII Inodnesia terutama akan terjadi pada semester II-2024. 

“Kewajiban neto PII akan terjadi terutama pasca penurunan suku bunga The Fed, dan kami perkirakan pada paruh kedua tahun 2024,” tambahnya.

Implikasinya, ketahanan sektor eksternal Indonesia akan ikut terjaga. Namun, Josua kembali mengingatkan bahwa risiko utama ketahanan eksternal Indonesia juga bergantung pada langkah yang akan diambil oleh The Fed. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×