Reporter: Ferry Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi akan meminta klarifikasi kepada kadernya yang juga Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok), karena sering menggunakan kata-kata kasar saat berkomentar. Namun, pihaknya akan melihat terlebih dahulu dampak pernyataan tersebut.
"Kalau itu nanti tidak produktif akan kami tanyakan lagi, kami tegur. Tapi kalau dalam batas kewajaran dan itu tidak mengganggu kinerjanya tidak apa," katanya di Kompleks Parlemen (29/11).
Tetapi menurut Suhardi, kata-kata seperti 'brengsek' dan 'bajingan' yang pernah dilontarkan Ahok dinilai sudah terlalu kasar. "Kalau kata-kata itu baru saya dengar dari Anda," imbuhnya kepada salahsatu wartawan.
Suhardi menambahkan, bila ada laporan dari masyarakat atas ucapan kasar itu, Majelis Etik Gerindra akan menyelidiki, apakah ditemukan pelanggaran atau tidak. Bila ditemukan ada tindakan kader yang tidak sesuai dengan peraturan organisasi selanjutnya kader tersebut akan dipanggil untuk disidang.
"Kita akan beri sanksi nanti, bisa teguran, PAW (Pergantian Antarwaktu) sampai pemecatan," ujarnya.
Suhardi mengingatkan sudah banyak kadernya yang dijatuhkan sanksi melalui Majelis Etik karena melanggar aturan partai. Bahkan diantaranya, ada yang dipecat sebagai anggota.
"Seperti Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat kita PAW-kan. Ada lagi Wakil Gubernur Bangka Belitung, kita PAW juga, karena kita pandang dia salah, dan masih ada lagi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News