kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.220   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ketua Umum PPP terganggu pernyataan Dipo Alam


Senin, 01 Oktober 2012 / 12:41 WIB
Ketua Umum PPP terganggu pernyataan Dipo Alam
ILUSTRASI. Kementerian Keuangan mencatat realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 30 Juli mencapai Rp 305,50 triliun.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can


JAKARTA. Pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam memetik polemik. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga Menteri Agama Suryaharma Ali mengaku terganggu dengan data yang disampaikan Dipo Alam itu.

"Ya ada, terganggu juga ada, positifnya juga ada," katanya usai menghadiri menghadari peringatan puncak Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Senin (1/10).

Suryadharma menegaskan data-data yang dibeberkan Dipo soal tentang latar belakang partai politik pejabat publik yang tersangkut korupsi sebagai bahan introspeksi bagi partainya. Dia berharap, penyampaian data ini untuk menjadikan partainya lebih baik di masa depan.

Di sisi internal, PPP mengandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan pemahaman tentang Undang-Undang Korupsi. Lebih lanjut, Suryadharma berharap perihal ini tidak menjadi polemik.

Sebagai informasi, Dipo Alam menyampaikan selama periode Oktober 2004 – September 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengeluarkan 176 izin tertulis untuk penyelidikan pejabat negara yang diajukan oleh Kejaksaan Agung (82 permohonan); Kepolisian RI (93 permohonan); dan Komandan Puspom (1 permohonan).

Berdasarkan kategori kasus yang diajukan, sebanyak 131 orang atau 74,43 persen menyangkut tindak pidana korupsi, dan 45 orang atau 25,29 persen terkait tindak pidana.

Adapun menurut latar belakang pejabat negara yang dimohonkan izin pemeriksaannya adalah:

1. Golkar 64 orang (36,36%)
2. PDIP 32 orang (18,18%)
3. Partai Demokrat 20 orang (11,36%)
4. PPP 17 orang (3,97%)
5. PKB 9 orang (5,11%)
6. PAN 7 orang (3,97%)
7. PKS 4 orang (2,27%)
8. PBB 2 orang (1,14%)
9. PNI Marhaen, PPD, PKPI, Partai Aceh masing-masing 1 orang (0,56%)
10. Birokrat/TNI 6 orang (3,40%)
11. Independen/non partai 8 orang (4,54%)
12. Gabungan partai 3 orang (1,70%)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×