kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ketua MPR Apresiasi Hilirisasi Industri Bawa Dampak Positif ke Investasi


Jumat, 16 Agustus 2024 / 10:27 WIB
Ketua MPR Apresiasi Hilirisasi Industri Bawa Dampak Positif ke Investasi
ILUSTRASI. Strategi hilirisasi industri yang didorong pemerintah sudah memberikan hasil positif berupa nilai investasi.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja pemerintah dalam mendorong hilirisasi Industri mendapat apresiasi dalam Sidang Tahunan MPR Republik Indonesia (RI) dan Sidang Bersama DPR RI, DPD RI Tahun 2024.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo menyampaikan, strategi hilirisasi industri yang didorong pemerintah sudah memberikan hasil positif berupa nilai investasi pada industri pengolahan mineral yang meningkat pesat.

“Nilai ekspor nikel juga tumbuh sangat tinggi, yang membuat Indonesia menjadi negara penghasil nikel terbesar nomor satu di dunia,” tutur Bambang dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI, DPD RI Tahun 2024.

Untuk diketahui, hilirisasi nikel sudah berlangsung kurang lebih selama tujuh tahun. Ekspor nikel yang sebelumnya hanya  mencapai US$ 1,5 miliar, saat ini ekspor sudah sampai menyentuh angka US$ 34 miliar. Angka itu akan bertambah terus tergantung produk turunannya.

Baca Juga: Ketua MPR Sebut Transisi Energi butuh Investasi Besar

Selain nikel, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong hilirisasi komoditas kelapa untuk memberi nilai tambah bagi perekonomian.

Menurutnya pengembangan ekonomi hijau yang terkait komoditas perkebunan seperti kakao, kopi, lada, cengkih, dan kelapa merupakan peluang bagi Indonesia dikembangkan.

Khusus terkait kelapa, Jokowi bilang Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar kedua di dunia. Tercatat, luas lahan perkebunan kelapa di Indonesia seluas 3,8 juta hektare dan mampu memproduksi 2,8 juta ton kelapa per tahun. Dua provinsi yakni Provinsi Sulawesi Utara dan Riau disebut memiliki potensi produksi yang besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×