kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.584   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.242   75,52   0,92%
  • KOMPAS100 1.128   11,80   1,06%
  • LQ45 800   14,83   1,89%
  • ISSI 291   0,36   0,12%
  • IDX30 419   7,35   1,79%
  • IDXHIDIV20 473   8,43   1,82%
  • IDX80 125   1,53   1,24%
  • IDXV30 134   1,13   0,85%
  • IDXQ30 131   2,38   1,85%

Ketua MPR Apresiasi Hilirisasi Industri Bawa Dampak Positif ke Investasi


Jumat, 16 Agustus 2024 / 10:27 WIB
Ketua MPR Apresiasi Hilirisasi Industri Bawa Dampak Positif ke Investasi
ILUSTRASI. Strategi hilirisasi industri yang didorong pemerintah sudah memberikan hasil positif berupa nilai investasi.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja pemerintah dalam mendorong hilirisasi Industri mendapat apresiasi dalam Sidang Tahunan MPR Republik Indonesia (RI) dan Sidang Bersama DPR RI, DPD RI Tahun 2024.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo menyampaikan, strategi hilirisasi industri yang didorong pemerintah sudah memberikan hasil positif berupa nilai investasi pada industri pengolahan mineral yang meningkat pesat.

“Nilai ekspor nikel juga tumbuh sangat tinggi, yang membuat Indonesia menjadi negara penghasil nikel terbesar nomor satu di dunia,” tutur Bambang dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI, DPD RI Tahun 2024.

Untuk diketahui, hilirisasi nikel sudah berlangsung kurang lebih selama tujuh tahun. Ekspor nikel yang sebelumnya hanya  mencapai US$ 1,5 miliar, saat ini ekspor sudah sampai menyentuh angka US$ 34 miliar. Angka itu akan bertambah terus tergantung produk turunannya.

Baca Juga: Ketua MPR Sebut Transisi Energi butuh Investasi Besar

Selain nikel, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong hilirisasi komoditas kelapa untuk memberi nilai tambah bagi perekonomian.

Menurutnya pengembangan ekonomi hijau yang terkait komoditas perkebunan seperti kakao, kopi, lada, cengkih, dan kelapa merupakan peluang bagi Indonesia dikembangkan.

Khusus terkait kelapa, Jokowi bilang Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar kedua di dunia. Tercatat, luas lahan perkebunan kelapa di Indonesia seluas 3,8 juta hektare dan mampu memproduksi 2,8 juta ton kelapa per tahun. Dua provinsi yakni Provinsi Sulawesi Utara dan Riau disebut memiliki potensi produksi yang besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×