Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Amal Ihsan
Deru kereta kini tak lagi hanya bisa ditemui di stasiun saja. Ketika bandara internasional Kualanamu mulai beroperasi pada 25 Juli nanti, kita pun bisa melihat kereta api terparkir tak jauh dari pesawat terbang.
Diatas tanah seluas 6,5 hektar di Kabupaten Deli Serdang, pemerintah akan memindahkan aktivitas penerbangan dari bandara Polonia ke ke bandara internasional Kualanamu yang sudah terintegrasi dengan stasiun kereta. Kini tak perlu lagi menyiapkan waktu berjam-jam hanya untuk pergi ke bandara.
"Tadi on time 32 menit sampai," cerita Menteri Perhubungan EE Mangindaan setelah menjajal kereta dari Bandara Kualanamu ke Stasiun Kereta Api Medan.
Meski bukan kereta bisnis, Mangindaan mengaku cukup puas dengan kereta AC ekonomi Kualanamu-Medan bisa menyejukkan panasnya siang itu. Menurutnya menggunakan kereta ini dapat menghindari kemacetan. Hanya dengan merogoh kantong Rp 60.000 saja, perjalanan ke bandara Kualanamu yang biasanya menghabiskan waktu sekitar 2 jam melalui jalur darat bisa dipangkas cukup 32 menit saja.
Senyum sumingrah juga terlihat diwajah anggota komisi V DPR Teguh Juwarno. Pria yang sempat panik harus mengejar pesawat ke Jakarta dari Bandara Polonia itu pun langsung terlihat lega. Ia mengaku bangga Indonesia sudah bisa mewujudkan bandara modern yang menjadi bandara pertama di tanah air yang memiliki akses dengan kereta api dari pusat kota ke bandara.
"Kereta api harus menjadi moda darat kita yang utama. Pemerintah harus segera melanjutkan double track dan mengatasi perlintasan sebidang jalan, guna smakin memaksimalkan layanan moda ini," pesan Teguh.
Namun untuk saat ini perjalanan singkat itu hanya bisa dinikmati saat peninjauan yang dilakukan pemerintah dan DPR. Masyarakat baru bisa mulai menikmati fasilitas itu setelah bandara Kualanamu resmi beroperasi 25 Juli nanti. Menurut Dirjen Perkeretaapian Tunjung Irawan, pengoperasian rute Kualanamu-Medan akan dilakukan secara bertahap.
"Kapasitas tentunya saat ini baru 2 set (4 gerbong setiap gerbongnya 308 penumpang). Nanti September ada tambahan 4 set (4 gerbong yang setiap gerbongnya 172) dari Korea rangkaian lebih pendek tapi frekuensi lebih pendek," urai Tunjung.
Tahap pertama periode 25 Juli- 31 Agustus ada 7 perjalanan pulang-pergi dari Kualanamu-Medan dengan selang waktu sekitar 2 jam. Kemudian tahap kedua selama September ditambah menjadi 10 perjalanan dengan selang waktu 1 jam. Tahap ketiga di bulan Oktober bertambah lagi menjadi 17 perjalanan dengan selang waktu sekitar 50 menit. Meski demikian pihak stasiun Medan mengaku siap menambah jadwal, apabila ternyata peminatnya membludak.
"Kalau masyarakat menginginkan, masih mungkin ditambah," kata Kepala Humas Drive I Rapino Situmorang.
Sayang impian mewujudkan bandara internasional terintegrasi stasiun kereta pertama di Indonesia, rupaya bukan tanpa kendala. Meski infrastruktur baik kereta maupun rel dari bandara Kualanamu ke Stasiun Medan sudah siap tetapi persoalan lahan parkir belum teratasi. Hingga kini, stasiun Medan hanya memiliki lahan parkir dipinggir jalan stasiun saja. Padahal rute Kualanamu-Medan pasti akan menimbulkan lonjakan penumpang. Menteri Perhubungan sampai meminta agar Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho segera bertindak. Kata dia, kalau bisa jalan didepan distasiun Medan ditutup dan dialihkan agar menjadi tempat parkir.
"Pasti penumpang ke Kualanamu akan lebih enjoy. Dari pada naek darat karena pasti macet," kata Mangindaan kepada Asisten 2 Pemprov Sumut R Sabrina.
Jika benar-benar sudah dioperasikan, Bandara Internasional Kualanamu akan menjadi lapangan udara nomor dua terbesar di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta. Kualanamu akan beroperasi menggantikan bandara Polonia yang kapasitasnya sudah cukup padat. Diperkirakan bandara yang memiliki landasan pacu 3.750 meter itu sanggup didarati pesawat berbadan lebar jenis airbush. Tak hanya itu, bandara ini juga dibangun untuk mendukung program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun, Sumatera Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News