kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.276   -8,00   -0,05%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Ketidakpastian Pasar Tinggi, BI Terbuka Pilih Opsi Kerek Suku Bunga


Senin, 16 Oktober 2023 / 04:45 WIB
Ketidakpastian Pasar Tinggi, BI Terbuka Pilih Opsi Kerek Suku Bunga
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersama para deputi gubernur memberikan keterangan kepada wartawan terkait hasil Rapat Dewan Gubernur BI (RDG) di Jakarta. Ketidakpastian Pasar Tinggi, BI Terbuka Pilih Opsi Kerek Suku Bunga.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketidakpastian pasar keuangan masih tinggi, yang menyebabkan arus modal asing keluar dari Indonesia dan nilai tukar rupiah melemah. 

Di tengah kondisi tersebut, Ekonom Bank Danamon Irman Faiz membuka opsi Bank Indonesia (BI) bisa untuk menaikkan suku bunga acuan lagi pada akhir tahun 2023 ini. 

"Bila tekanan terhadap rupiah terus berlajut, kami yakin BI bisa melakukan pengetatan kebijakan moneter lagi, untuk menahan volatilitas ketahanan eksternal," terang Faiz kepada Kontan.co.id

Baca Juga: Rupiah Ada Potensi Menguat

Kondisi ini juga dengan melihat, bila bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) nampaknya masih akan menaikkan suku bunga acuan. 

Langkah BI untuk turut menaikkan suku bunga acuan lagi akan menjadi opsi untuk menjaga perbedaan imbal hasil yang menipis. "Menaikkan suku bunga bisa menjadi opsi, di tengah yield differential yang menipis di pasar obligasi," tambah Faiz. 

Namun demikian, hingga kini dan dengan berkaca dari penyataan Gubernur BI Perry Warjiyo, Faiz melihat kemungkinan besar BI masih akan menahan suku bunga acuan di level 5,75% hingga akhir tahun. 

BI nampaknya masih akan mengoptimalkan berbagai instrumen yang dimiliki untuk menjaga Rupiah, daripada langsung menggunakan instrumen sapu jagad yaitu suku bunga acuan. 

Baca Juga: Rupiah Berpeluang Melemah pada Perdagangan Rabu (11/10), Berikut Sentimen Pemicunya

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro yakin BI masih akan menjaga suku bunga acuan di level 5,75%. "Sepanjang ekspektasi suku bunga The Fed 5,75%, mungkin suku bunga BI masih di 5,75%," tegas Andry. 

Andry bilang, faktor penentu terkait suku bunga ini adalah pergerakan inflasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×