Reporter: Abdul Basith | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerugian operator telepon selular akibat pemadaman listrik bisa mencapai Rp 100 miliar. Angka kerugian itu diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara di Kompleks Istana Kepresidenan.
Hitunga ini berdasarkan pendapatan operator selular selama setahun. "Sehari Rp 200 miliar, katakanlah 12 jam ada mati kali setengahnya di atas Rp 100 miliar sih ada," ujar Rudiantara, Senin (5/8).
Baca Juga: Inilah langkah PLN agar pemadaman listrik secara massal tak terulang lagi
Meski begitu angka tersebut masih berupa asumsi. Rudiantara melihat dari pendapatan operator dalam satu tahun yang dapat mencapai angka Rp 60 triliun hingga Rp 70 triliun.
Kerugian diderita operator akibat jaringan yang terputus. Sinyal operator seluler sebelumnya dipancarkan melalui base transceiver station (BTS) yang perlu dialiri listrik.
Baca Juga: Hippindo: Transaksi tenant mall terganggu pemadaman listrik
"Dari 137.000 BTS, sekarang sudah mulai normal, yang masih sekitar 6.000 BTR," terang Rudiantara.
Sebanyak sekitar 5.000 BTS di Jabodetabek dan 700 di kawasan lainnya. Sementara Telkomsel dinilai merupakan operator yang paling rugi karena paling banyak memiliki BTS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News