kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.945.000   -25.000   -1,27%
  • USD/IDR 16.285   -8,00   -0,05%
  • IDX 7.559   89,87   1,20%
  • KOMPAS100 1.056   11,10   1,06%
  • LQ45 802   11,82   1,50%
  • ISSI 252   1,11   0,44%
  • IDX30 415   5,26   1,29%
  • IDXHIDIV20 479   6,32   1,34%
  • IDX80 119   1,26   1,06%
  • IDXV30 122   0,72   0,60%
  • IDXQ30 133   1,44   1,10%

Penarikan TNI di Mentawai tunggu putusan pemerintah


Senin, 15 November 2010 / 18:15 WIB
ILUSTRASI. Sentra penjualan hewan Petukangan, Jakarta Selatan


Reporter: Hans Henricus | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Masa tanggap darurat bencana tsunami di Mentawai yang diperpanjang sejak rampung 8 November lalu akan berakhir dalam pekan ini. Adapun Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang selama ini terlibat dalam proses tanggap darurat menanti keputusan pemerintah untuk kepastian keberadaan mereka di Mentawai.

Panglima TNI, Agus Suhartono menegaskan hingga kini TNI belum memutuskan menarik pasukannya yang terlibat selama tanggap darurat di Mentawai. "Kalau Menko Kesra menyatakan selesai akan kita kurangi jumlah pasukan kita di sana," ujar Agus di kantor Kementerian Pertahanan, Senin (15/11).

Sedangkan keterlibatan dalam tahap rehabilitasi dan rekonstruksi juga tergantung pada keputusan pemerintah. Menurutnya, TNI selalu siap apabila Menko Kesra memang masih membutuhkan pasukan Zeni TNI terlibat dalam tahap itu.

Panglima bilang, keterlibatan TNI dalam penanganan bencana merupakan wujud operasi militer selain perang. "Apa yang bisa kita lakukan akan kita lakukan," imbuh mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut itu.

Dia menambahkan, saat ini Menko Kesra masih mengevaluasi keterlibatan TNI di Mentawai apabila masa tanggap darurat tidak diperpanjang lagi. "Jika masa tanggap darurat selesai sebagian kita tarik kemudian diganti dengan yang dibutuhkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi," terangnya.

Menurut Agus, saat ini masih ada satu batalion TNI Angkatan Darat, heli, dan kapal perang masih merapat disiagakan di Mentawai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×