kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kerja sama ekonomi dengan Asia Selatan


Jumat, 19 Januari 2018 / 10:11 WIB
Kerja sama ekonomi dengan Asia Selatan
ILUSTRASI. Presiden Jokowi


Reporter: Agus Triyono, Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan depan, Presiden Joko Widodo akan berkunjung ke lima negara di Asia Selatan yakni Srilangka, India, Pakistan, Bangladesh, dan Afganistan. Dalam kunjungan tersebut presiden akan membahas kerja sama ekonomi dan investasi.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, di bidang perdagangan, pemerintah akan membicarakan kerja sama perdagangan dengan skema pengurangan tarif untuk produk tertentu (PTA) dengan Srilanka, Pakistan dan Bangladesh.

Pasalnya, potensi perdagangan dengan negara-negara tersebut cukup besar. Enggartiasto mencontohkan, surplus perdagangan Indonesia dengan Bangladesh misalnya, mencapai US$ 1,3 miliar.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menambahkan, dalam dua tahun terakhir Indonesia telah mengirim sekitar 250 unit gerbong kereta api produksi PT INKA ke Bangladesh. Karenanya, pemerintah ingin mengembangkan kerja sama serupa dengan negara-negara lain di Asia Selatan seperti Srilanka.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno bilang, Indonesia akan ikut dalam tender pengadaan gerbong kereta barang di Srilanka dan gerbong kereta penumpang di Pakistan.

Sementara itu, di bidang minyak dan gas (migas), Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar bilang, Indonesia lewat Pertamina akan meneken kesepakatan jual beli gas dengan Pakistan dan Bangladesh. "Itu untuk 10 tahun nilainya US$ 6 miliar," katanya.

Selain itu, pemerintah dan pertamina juga akan membicarakan rencana pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 1.400 MW di Bangladesh.

"Pertamina akan berkonsorsium dengan pihak Bangladesh, nilai proyeknya US$ 1,28 miliar," imbuh Arcandra.

Tak hanya itu, Presiden Joko Widodo juga akan menawarkan investasi di negara-negara tersebut.

Sayangnya, pemerintah masih belum merinci rencana kerja sama investasi ini. Yang pasti, kata Retno, selain misi kerja sama ekonomi, kunjungan presiden juga akan membawa misi diplomasi kemanusiaan dan perdamaian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×