kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepala BMKG: Ada potensi tsunami setinggi 8 meter di Selat Sunda


Rabu, 01 Desember 2021 / 15:46 WIB
Kepala BMKG: Ada potensi tsunami setinggi 8 meter di Selat Sunda
ILUSTRASI. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memberikan penjelasan mengenai penanganan gempa dan tsunami yang terjadi di Sulteng saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/10). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso.


Sumber: Kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan sejumlah potensi bencana yang bisa terjadi di Indonesia, termasuk tsunami setinggi 8 meter. 

Potensi bencana tsunami itu ada di daerah Selat Sunda, tepatnya Cilegon, Banten. 

"Kami berikan informasi zona yang rawan tsunami, misalnya, di Cilegon, Banten, itu juga tempat wisata di Selat Sunda dapat berpotensi skenario terburuk mengalami tsunami dengan ketinggian hingga 8 meter," kata Dwikorita dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR, Rabu (1/12). 

Hanya, Dwikorita tak mengungkapkan lebih lanjut, apakah potensi tsunami juga bisa terjadi di daerah lainnya. 

Potensi bencana lainnya yang berpotensi terjadi di akhir tahun adalah badai tropis. Sebab, ada tren pembentukan badai tropis yang semakin meningkat. "Jadi, hampir setiap Minggu dan bahkan saat ini, kemarin baru selesai badai tropis sebelumnya," ujar dia. 

Baca Juga: Cuaca hari ini di Jawa dan Bali: Surabaya hujan sedang, Semarang hujan ringan

Dwikorita menyebut daerah yang telah terjadi badai tropis beberapa waktu belakangan, salah satunya, Bengkulu. Badai tropis Nyatoh menerjang bagian Barat Daya Bengkulu. "Dan ini pengaruhnya adalah gelombang tinggi, angin kencang, hujan lebat," sebutnya.

Menurut dia, ada sejumlah daerah berpotensi mengalami badai tropis, seperti Aceh, Sulawesi, Maluku, dan Papua. "Terutama karena ada bibit siklon atau bibit badai tropis yang lain," ucap Dwikorita.

Ia menambahkan, ada dua badai tropis yang "mengantre" di belahan Bumi Utara Indonesia. 

"Jadi poinnya, diprediksi di bulan-bulan Desember, Januari, bahkan mungkin sampai Maret itu akan terjadi peningkatan pembentukan badai-badai tropis yang dikhawatirkan juga akan berpengaruh terhadap keselamatan transportasi dan masyarakat, terutama saat Natal dan Tahun Baru," kata dia. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspada, Kepala BMKG Sebut Ada Potensi Tsunami hingga 8 Meter Saat Nataru di Cilegon"

Penulis: Nicholas Ryan Aditya
Editor: Bayu Galih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×