kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepala BKPM promosikan 10 Bali Baru sebagai ladang investasi untuk Australia


Senin, 10 Februari 2020 / 13:43 WIB
Kepala BKPM promosikan 10 Bali Baru sebagai ladang investasi untuk Australia
ILUSTRASI. Delegasi Australia terdiri dari Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia, Simon Birmingham; Minister for Agriculture, Drought, and Emergency Management, David Littleproud; Secretary od Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), France


Reporter: Grace Olivia | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - CANBERRA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto bertemu dengan Minister for Trade, Tourism and Investment Simon Birmingham dan Minister for Agriculture, Drought and Emergence Management / Deputy Leader of the National Party David Littleproud membicarakan deliverable dari IA-CEPA pada hari pertama kegiatan kunjungannya. 

Selain itu, Bahlil juga mendorong kerjasama dalam hal pariwisata dan pendidikan tinggi serta vokasi di antara kedua negara. Terlebih kini, Indonesia tengah mengembangkan pusat-pusat wisata di luar Bali atau 10 Bali Baru. 

Dari 10 Bali Baru tersebut wilayah yang menjadi peluang bagi Australia adalah Labuan Bajo dan Mandalika yang bakal menyelenggarakan Moto GP 2021. 

Baca Juga: IA-CEPA beres, Indonesia ajak Australia perkuat kerjasama Indo-Pasifik

“Turis Australia kan banyak yang ke Bali. Nah, kami minta pengusaha Australia untuk mengembangkan kedua wilayah tersebut supaya turis-turis dari sini tidak hanya ke Bali, tapi juga ke Mandalika dan Labuan Bajo,” ujar Bahlil seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (10/2). 

Di bidang pendidikan, Australia telah memiliki banyak lembaga pendidikan kelas dunia khususnya dalam industri pariwisata dan perawatan kesehatan. Bahlil mengatakan, hal tersebut bisa dikerjasamakan dengan Indonesia untuk membangun pusat-pusat wisata 10 Bali Baru.  

Dengan adanya lembaga pendidikan tinggi/vokasi yang terstandardisasi dari Australia, tenaga kerja Indonesia pun diharapkan bisa mendapat sertifikasi siap kerja di dunia internasional.




TERBARU

[X]
×