kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepala BKF: Sektor Manufaktur Meningkat Berimbas Pada Penyerapan Tenaga Kerja


Jumat, 01 April 2022 / 20:52 WIB
Kepala BKF: Sektor Manufaktur Meningkat Berimbas Pada Penyerapan Tenaga Kerja
ILUSTRASI. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor manufaktur Indonesia terus melanjutkan perkembangan positif. Hal ini tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) pada Maret 2022 yang tercatat berada pada level 51,3, naik dari Februari yang menyentuh level 51,2.

Kepala Badan Kebjiakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, meningkatnya aktivitas produksi sektor manufaktur berimbas pada penyerapan tenaga kerja. Tingkat penyerapan tenaga kerja melanjutkan peningkatan selama tiga bulan berturut-turut, yaitu berada di level 50,8.

Hal ini disebabkan oleh kebutuhan produksi yang lebih tinggi. Stok barang jadi meningkat di bulan Maret pada level 50,3 di mana persediaan pasca produksi telah berkembang dengan produksi yang lebih tinggi.

“Aktivitas pembelian juga tercatat meningkat. Peningkatan terjadi selama tujuh bulan berturut-turut di level 51,1. Sektor usaha meningkatkan pembelian bahan baku dan barang modal sebagai respons atas permintaan dan pertumbuhan produksi yang sedang berlangsung,” tutur Febrio dalam keterangan resminya, Jumat (1/4).

Baca Juga: Ekonom Core: Industri Manufaktur Bisa Berjalan di Tengah Ketidakpastian Pandemi

Faktor lain, Waktu pengiriman juga mengalami perbaikan di level 48,2. Tingkat penurunan waktu pengiriman bulan Maret 2022 merupakan yang tercepat sejak Oktober 2021.

Stok pembelian meningkat di bulan Maret di level 51,3 karena terjadi peningkatan persediaan pra-produksi untuk memenuhi pertumbuhan permintaan.

Kemudian, Harga input terus meningkat di level 67,9, dengan laju inflasi yang tercepat dalam 28 bulan karena biaya bahan baku yang lebih tinggi. Biaya output juga terus mengalami peningkatan selama 17 bulan terakhir yang berada di level 56,5.

Peningkatan harga di tingkat produsen ini menyebabkan produsen membebankan sebagian harga ke konsumen sehingga harga output meningkat. Secara umum, Febrio mengatakan, sentimen bisnis tetap mempertahankan pandangan positif mengenai prospek di tahun 2022.

Tingkat keyakinan bisnis meningkat ke level tertinggi sejak Juli 2021 dengan harapan penjualan akan meningkat di tengah meredanya kasus Covid-19 di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×