Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Efek pandemi corona atau Covid-19 bukan ilusi. Ini nampak dari data-data makro ekonomi yang runtuh pada kuartal I 2020.
Febrio Nathan Kacaribu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan menyebut, Covid-19 telah memberikan ancaman pada ekonomi Indonesia, baik dari sisi konsumsi dan dunia usaha.
Indikator ini nampak, dari sisi konsumsi (demand) dan dunia usaha.
Dari sisi konsumsi semisal:
Konsumsi termasuk pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (PKLNRT) anjlok . Jika kuartal I 2019, kosumsi bisa sebesar 5,3% menjadi hanya 2,7%
Adapun investasi juga ambruk dari kuartal I 2019 sebesar 5% maka di Q1 2020 hanya 1,7%. Konsumsi pemerintah setali tiga uang, dari 5,2% menjadi hanya 3,7%.
Ekspor mengalami sedikit perbaikan. Jika pada Q1 2019, ekspor minus 1,6% menjadi 0,2%. Penurunan tren impor juga mengalami tren perbaikin meski tetap minus dari 7,7% di Q1 2019 menjadi 2,2% di Q1 2020.
Indikator dunia usaha juga mengalami kontraksi.
Ini nampak dari beberapa indikator dari semua sektor. Sektor manufaktur dari 3,9% di Q1 2019 menjadi 2,1% di Q1 2020. Lantas perdagangan pada periode yang sama juga 5,2% menjadi 1,6%. Transportasi dari 5,5% menjadi 1,3%,
Akomodasi dan minuman juga dari 5,2% menjadi 2%, Pertanian 1,8% menjadi 0%, Pertambangan 2,3% menjadi 0,4% dan kontruksi dari 5,9% menjadi 2,9%.
Dengan kondisi seperti itu, “Pertumbuhan ekonomi dalam skenario berat hanya akan tumbuh 2,3%, sementara skenario terberat -0,4%,” ujar Febrio. Ini jelas jauh dari target APBN tahun 2020 yang diproyeksi tumbuh 5,3%.
Menurut dia, besarnya eskalasi COVID-19 dan perlambatan ekonomi yang tajam harus dimitigasi dampaknya pada kesejahteraan masyarakat , melalui kebijakan extraordinary.
“Dengan berbagai langkah extraordinary, Pemerintah berupaya menjaga agar pertumbuhan dan dampak kesejahteraan tidak menuju skenario sangat berat,” ujarnya dalam video conference, Rabu (13/5)
Itulah sebabnya, kata dia langkah kebijakan penanganan dan pemulihan ekonomi di arashkan pada perbaikin sisi permintaan. Yakni dengan menjaga konsumsi, mendorong investasi serta mendukung ekspor impor.
.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News