kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Kenaikan harga pangan di 2014 harus dikendalikan


Kamis, 02 Januari 2014 / 15:00 WIB
Kenaikan harga pangan di 2014 harus dikendalikan
ILUSTRASI. Logindo Samudramakmur (LEAD) raih kontrak baru US$ 21 juta hingga Juli 2022. Foto Dok LEAD


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengeluarkan data inflasi sepanjang tahun 2013 sebesar 8,38%. Sebagian besar inflasi ini disebabkan tingginya harga pangan, khususnya kebutuhan pokok. Pasalnya, kenaikan harga kebutuhan pokok sepanjang tahun lalu telah mengerek inflasi dan menganggu stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kenaikan harga bahan makanan pada tahun 2014 juga masih berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Hal itu diingatkan oleh Wakil Presiden Boediono di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/1). Karena itu, ia meminta agar semua pihak, khususnya pemangku kepentingan untuk tetap mengamati dan mengantisipasi terjadinya kenaikan harga pangan.

"Harga pangan sangat penting diperhatikan. Inflasi di Indonesia bukan ditentukan oleh sisi moneter seperti di negara-negara maju, tapiĀ  justru ditentukan pada sisi suplai dan khususnya barang-barang kebutuhan pokok, dan lebih khusus lagi harga bahan makanan," ujar Boediono.

Karena itu, Mantan Gubernur Bank Indonesia ini mengatakan kunci untuk mengendalikan inflasi dalam negeri adalah mengawal harga kebutuhan pokok agar terkendali. Selain itu, berdasarkan pengalaman selama ini, harga bahan makanan dalam negeri selalu dipengaruhi harga bahan makanan di luar negeri.

"Apa pun yang kita lakukan, selalu ada korelasi sehingga dampaknya kalau harga pangan di luar negeri naik, maka di dalam negeri pun pasti naik. Di luar negeri turun, di dalam negeri juga turun dengan irama yang berbeda. Karena itu, harga bahan makanan di luar negeri ini sangat penting untuk kita amati," terang Wapres.

Dari berbagai laporan yang sampai ke mejanya, Boediono bilang pengendalian suplai dan deman kebutuhan pokok ini amat penting untuk menghindari terjadinya inflasi yang tinggi. Kendati begitu, Mantan Menteri Keuangan ini mengaku mendapat laporan dari Kementerian Pertanian bahwa pada tahun ini, panen di Indonesia akan membaik dan bahkan diperkirakan sedikit surplus. Dengan demikian diharapkan suplai kebutuhan pokok dapat memenuhi permintaan.

Bahkan Wapres berharap, akan terjadi penurunan harga bahan makanan pada tahun 2014 ini. Pasalnya dengan panen yang baik, maka suplai kebutuhan pokok cukup dan itu mempengaruhi harga pangan di luar negeri juga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×