kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan Elpiji 12 Kg dirasa belum perlu


Jumat, 22 Februari 2013 / 15:18 WIB
Kenaikan Elpiji 12 Kg dirasa belum perlu
ILUSTRASI. Rencana penggunaan dana penjualan tiga pabrik milik Waskita Beton Precast (WSBP)


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Anggota DPR Komisi VII, Rofi Munawar, di Jakarta, Jumat (22/2), berharap, pemerintah tidak menaikkan harga jual gas 12 kilogram.

"Kenaikan elpiji 12 kg harus dikaji dengan saksama mengingat kenaikan elpiji hampir berbarengan dengan kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) yang belum lama ini ditetapkan. Tentu kenaikan ini secara umum akan memengaruhi tingkat konsumsi dan produksi kalangan menengah ke bawah," ujarnya.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) akan melakukan penyesuaian harga elpiji 12 kg pada awal Maret. Rencananya, kenaikan sebesar Rp 2.000. Pertamina mengaku terus mengalami kerugian dari pejualan gas 3 kg. Tahun 2012 saja Pertamina memprediksi mengalami kerugian sebesar Rp 5 triliun dari produksi dan penyaluran elpiji. Sementara di sisi lain, pemerintah telah menaikan TTL pada awal tahun sebesar 4,3 persen. Jika elpiji dinaikan, akan menyebabkan beban konsumsi yang luar biasa bagi masyarakat dan mendorong inflasi.

Kenaikan harga dikhawatirkan menyebabkan migrasi konsumen elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg karena adanya disparitas harga yang cukup lebar. Di sisi lain, jika tidak diantisipasi dengan maksimal, akan memicu penimbunan dan penyelewengan yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Diperkirakan setiap rupiah kenaikan pada harga tabung elpiji 12 kg akan berpotensi menambah konsumsi elpiji tabung 3 kg sebesar 108 kg.  (Imam Prihadiyoko/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×