Sumber: Badan Pusat Statistik | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Salah satu penyebab inflasi diIndonesia yang mungkin tidak disangka-sangka adalah pendidikan.
Hal ini diungkapkan oleh Badan Pusat Satistik (BPS) dalam Statistik Penunjang Pendidikan tahun 2024.
Berdasarkan data tersebut kenaikan biaya pendidikan, baik di tingkat dasar hingga perguruan tinggi, terus terjadi dari tahun ke tahun.
Baca Juga: Startegi Wahana Interfood Nusantara Capai Pertumbuhan Penjualan 15% pada Akhir 2025
Kenaikan ini tak hanya berdampak pada pengeluaran rumah tangga, tetapi juga memengaruhi perhitungan inflasi secara nasional.
Menurut BPS, komponen pendidikan masuk ke dalam kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga serta jasa pendidikan dalam penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK).
Kenaikan biaya sekolah, uang pangkal, dan iuran bulanan menjadi faktor pendorong naiknya harga jasa pendidikan, yang kemudian berkontribusi pada inflasi.
Biaya Pendidikan di Indonesia Naik Setiap tahun
BPS mencatat bahwa rata-rata total biaya pendidikan formal di Indonesia pada 2023 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Misalnya, di tingkat sekolah dasar (SD), rata-rata biaya pendidikan per tahun mencapai Rp 4.670.000, naik sekitar 5,2% dari tahun 2022.
Pada jenjang SMP, biaya rata-rata per tahun sebesar Rp5.980.000, meningkat sebanyak 4,8%. Sedangkan di tingkat SMA/SMK, biaya rata-rata per tahun mencapai Rp7.350.000, naik sebanyak 5,5%.
Sementara itu, di perguruan tinggi, rata-rata biaya pendidikan per mahasiswa per tahun menjadi paling besar di antara jenjang pendidikan.
Rata-rata biaya per mahasiswa berada di angka Rp 12,4 juta, atau meningkat sekitar 6,1% dibanding tahun sebelumnya.
Kenaikan tersebut tidak hanya dipicu oleh penyesuaian uang kuliah, tetapi juga biaya penunjang seperti buku, praktikum, dan kegiatan akademik lainnya.
Faktor lain yang mendorong kenaikan biaya pendidikan adalah inflasi pada sektor terkait, seperti transportasi dan harga barang pendukung belajar.
Tonton: IHSG Menghijau Hari Ini, 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah & Tertinggi 12 Agusutus 2025
Kenaikan harga seragam sekolah rata-rata mencapai 4,3%, sedangkan perlengkapan alat tulis naik sekitar 3,9%.
Kebutuhan teknologi seperti laptop dan akses internet juga mengalami kenaikan harga, yang memberi tekanan tambahan pada anggaran pendidikan keluarga.
BPS menegaskan bahwa meski ada kebijakan pemerintah seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan beasiswa, kenaikan biaya di sektor pendidikan tetap memberi kontribusi nyata terhadap inflasi.
Oleh karena itu, pengendalian inflasi di sektor pendidikan membutuhkan langkah terpadu, baik melalui subsidi, regulasi biaya sekolah, maupun efisiensi manajemen pendidikan.
Selanjutnya: Biaya Pendidikan yang Ditanggung KIP Kuliah 2025
Menarik Dibaca: Jadwal Pertandingan WSG Tirol vs Real Madrid Rabu (13/8): Prediksi, H2H, dan Line Up
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News