kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

KEN: Pemerintah Indonesia pakai kebijakan Panadol


Jumat, 09 Mei 2014 / 16:14 WIB
KEN: Pemerintah Indonesia pakai kebijakan Panadol
ILUSTRASI. Cara menggunakan mode karaoke Apple Music Sing.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Komite Ekonomi Nasional (KEN) menilai pemerintah Indonesia dalam menjalankan kebijakan masih setengah hati. KEN menganggap program pemerintah dalam mengantisipasi krisis ekonomi bukan untuk jangka panjang.

"Kita hanya jalankan kebijakan 'Panadol' atau tindakan jangka pendek," ujar Wakil Ketua KEN, Raden Pardede di kantor Ditjen Kelistrikan Kementerian ESDM, Jumat (9/5).

Raden menjelaskan jika negara adidaya seperti Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa terkena masalah, imbasnya akan menimpa perekonomian Indonesia. Hal tersebut dinilai Raden sebagai kelemahan pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian.

"Kalau Amerika Serikat mengalami masalah tentu Indonesia akan terkena dampaknya," ungkap Raden.

Raden menambahkan, pada saat The Fed (bank sentral Amerika Serikat) menaikkan suku bunga, baik pemerintah maupun Bank Indonesia hanya membuat kebijakan untuk mengatasi krisis pada saat itu saja. Namun untuk jangka panjang, pemerintah belum ada rencana.

"Contohnya tadi persoalan kenaikan suku bunga Amerika Serikat kita juga pasti naikkan hal yang serupa," papar Raden. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×