kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemtan targetkan 1.000 desa mandiri benih di 2015


Senin, 06 April 2015 / 12:48 WIB
Kemtan targetkan 1.000 desa mandiri benih di 2015
ILUSTRASI. BMKG mengeluarkan prakiraan cuaca besok Selasa (24/10) hujan lebat dengan kategori Waspada bencana. ANTARA FOTO/Rahmad.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) mentargetkan 1.000 desa mandiri benih pada tahun ini. Untuk itu sebanyak 32 provinsi di Indonesia secara merata akan mendapat bantuan benih. Lewat desa mandiri benih, ketergantungan akan benih subdisi diharapkan berkurang.

Kemtan telah mengalokasikan anggaran Rp 190 miliar yang disisihkan dari anggaran untuk alokasi subdisi benih tahun 2015. Anggaran tersebut akan disebar pada 32 provinsi di seluruh Indonesia untuk membangun desa mandiri benih.

Dua provinsi yang mendapat alokasi paling besar yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan nilai masing-masing Rp 10,5 miliar. Kedua provinsi tersebut akan menyentuh paling sedikit 60 desa untuk dijadikan produsen benih pangan.

Untuk rincian anggaran desa mandiri benih dibagi dalam tiga kegiatan. Pertama, untuk sarana produksi meliputi benih sumber, biaya sertifikasi, biaya sarana produksi dan bantuan biaya prosesing.

Hitungan Kemtan untuk satu hektare (ha) dibutuhkan biaya sebesar Rp 25 juta. Sedangkan untuk kegiatan prasarana meliputi bangunan gedung dan lantai jemur nilainya mencapai Rp 100 juta. Terakhir untuk sarana yang termasuk peralatan prosesing sebesar Rp 50 juta.

Hasil Sembiring, Direktorat Jendral Tanaman Pangan Kemtan mengatakan, 1.000 Desa Mandiri akan digawangi dari Dinas Pertanian Provinsi. Aceh dan Jambi bisa menjadi contoh provinsi yang secara mandiri mampu menghasilkan benih berkualitas. "Jika setiap daerah bisa menghasilkan benih mandiri petani untung. Mudah mendapat benih dan harganya bisa lebih murah," kata Hasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×