kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemtan: Harga telur dan ayam turun lantaran permintaan berkurang


Senin, 17 September 2018 / 18:09 WIB
Kemtan: Harga telur dan ayam turun lantaran permintaan berkurang
ILUSTRASI. Penjualan telur ayam


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga ayam broiler dan telur ayam ras di tingkat peternak tengah menurun dalam beberapa minggu terakhir.

Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia Singgih Januratmoko mengatakan, saat ini harga ayam broiler di tingkat peternak berkisar Rp 15.000 - Rp 16.000 per kilogram (kg). Padahal pada 22 Agustus lalu, harga ayam broiler berkisar Rp 17.500 - Rp 22.000 per kg.

Sementara, harga telur ayam ras di tingkat peternak berkisar Rp 16.500 hingga Rp 18.000 per kg. Pada 22 Agustus, harga telur ayam ras di tingkat peternak berkisar Rp 17.500 - Rp 23.000 per kg.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian (Kemtan) Sugiono berpendapat, penurunan harga ayam dan telur saat ini bukan disebabkan suplai yang berlebihan. Menurutnya, penurunan harga terjadi akibat penurunan permintaan atas ayam broiler dan telur.

“Permintaan ayam dan telur saat ini turun karena tidak adanya kegiatan yang berlangsung di masyarakat. Sebab September ini bersamaan dengan jatuhnya bulan syuro,” tutur Sugiono kepada Kontan.co.id, Senin (16/9).

Dia pun menjelaskan, untuk mengatasi masalah tersebut, Kemtan telah menghimbau pembibit ayam tas agar mengatur jadwal setting (pengeraman) dan mengatur pasokan penyerapan ayam di cold storage sebagai penyangga stok jika dibutuhkan sewaktu-waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×