kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemtan: Dampak kekeringan masih terkendali


Selasa, 14 Agustus 2018 / 16:57 WIB
Kemtan: Dampak kekeringan masih terkendali
ILUSTRASI. SAWAH TERDAMPAK KEKERINGAN


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) mengklaim dampak yang ditimbulkan akibat kekeringan masih dapat ditangani. Ini dikarenakan adanya upaya luas tambah tanam (LTT).

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Sumarjo Gatot Irianto mengatakan, LTT di bulan Juni dan Juli 2018 sekitar 250.000 hektare. Angka ini masih lebih kecil dibandingkan luas areal yang terkena dampak kekeringan. “Yang terdampak kecil sekali. Karena yang tahu kering mereka tanam jagung, kedelai dan kacang hijau,” ujar Sumarjo kepada Kontan.co.id, Selasa (14/8).

Sumarjo membeberkan, sawah yang puso akibat kekeringan di bulan Juni 2018 seluas 6.358 ha. Sedangkan sawah yang puso akibat kekeringan pada Juli 2018 seluas 1.311 ha.

Tak hanya puso dikarenakan kekeringan, ada pula puso yang disebabkan oleh banjir dan organisme pengganggu tanaman (OPT). Di bulan Juni 2018, lahan yang puso akibat banjir seluas 10.347 ha dan yang puso akibat OPT 127 ha. Sementara, pada Juli 2018, yang puso kibat banjir seluas 3.558 ha dan yang puso akibat OPT seluas 151 ha.

Dengan begitu, total puso di bulan Juni 2018 seluas 16.832 ha dan puso di bulan Juli 2018 seluas 5.020 ha.

Sementara itu, Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir mengatakan, keadaan kekeringan di lapangan memang sudah sangat terasa di berbagai daerah. Menurutnya, potensi kekeringan memang sudah sangat terlihat di Jawa Timur, Jateng, Jabar, Lampung juga Banten.

Menurut Winarno, sampai saat ini pihaknya belum bisa memperkirakan seperti apa dampak kekeringan ini. Apalagi, KTNA belum mengetahui berapa luas wilayah yang mengalami kekeringan. Namun, dia yakin pengaruh kekeringan ini tak signifikan.

Ia menambahkan, sampai saat ini masih ada wilayah yang mengalami panen raya. Sumatra Selatan misalnya yang memiliki banyak lahan rawa. Dia pun menjelaskan, masih ada panen raya di Lamongan dan Jawa Barat juga Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Walaupun ada kekeringan, tetapi tidak seluruhnya, sebagian kecil saja,” ujar Winarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×