Reporter: Benedictus Bina Naratama | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Kementerian Sosial menyambut baik usulan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) untuk mengubah sistem penyaluran bantuan beras miskin (Raskin) dari beras menjadi pemberian uang non tunai dalam bentuk uang elekronik atau e-money.
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa mengatakan pemberian bantuan raskin memang lebih baik disalurkan melalui e-money. Pasalnya, bantuan dalam bentuk barang seperti Raskin rawan untuk terjadinya penyelewengan.
"Banyak pengalaman dari negara berkembang lain, bantuan yang bersifat barang baik beras, pupuk, maupun benih potensial untuk tidak sampai ke masyarakat sesuai dengan jumlah barang yang dibagikan," jelasnya Selasa (2/12).
Makanya, Kemsoingin mengembangkan Layanan Keuangan Digital yang dapat mengamankan jumlah bantuan yang dikirim sesuai dengan yang diterima. Dia bilang mau tak mau pemerintah memang harus menyiapkan diri untuk membangun sistem layanan keuangan digital ini.
Nantinya, seluruh bantuan yang bersifat barang akan diberikan dalam bentuk uang melalui sistem LKD tersebut atau e-money. Bantuan dalam bentuk cash melalui LKD ini berfungsi untuk menjaga kemungkinan kebocoran.
Bantuan uang yang diberikan melalui LKD ini akan tersimpan sebagai tabungan. Jadi, jika tidak diambil Setiap bulannya uang tersebut tidak akan hangus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News