kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kempar tetapkan 3 provinsi destinasi wisata halal


Rabu, 21 September 2016 / 22:39 WIB
Kempar tetapkan 3 provinsi destinasi wisata halal


Sumber: Antara | Editor: Dupla Kartini

MATARAM. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman menyebutkan, ada tiga provinsi yang ditetapkan pemerintah menjadi destinasi wisata halal di Indonesia.

"Tiga Provinsi jadi destinasi wisata halal tersebut adalah Sumatera Barat, Aceh, dan NTB," kata Dadang didampingi Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin dan Ketua DPP Asita Asnawi Bahar di sela-sela ajang Internasional Halal Travel Fair (IHTF) di Mataram, Rabu (21/9).

Dadang menuturkan, kedepan program wisata halal akan menyasar semua wilayah di Indonesia, hanya saja untuk saat ini Kementerian Pariwisata baru menetapkan tiga daerah itu.

Oleh karena itu, untuk bisa mendorong ketiga destinasi wisata halal tersebut, Kementerian Pariwisata meminta dukungan semua pihak, termasuk Asita. Mengingat pariwisata tergantung pelaku usaha, baik yang menyangkut biro perjalanan, pusat oleh-oleh, akomodasi.  Terlebih lagi dalam menghadapi persaingan dengan negara luar terutama negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.

"Makanya kita harapkan Asita tetap kompak. Karena persaingan kita dengan negara-negara tetangga. Kalau tidak ada kerja sama, target kunjungan 20 juta wisatawan seperti yang ditargetkan presiden tidak akan tercapai," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin menyebut, sebagai destinasi pariwisata halal di Indonesia, NTB menetapkan target kunjungan wisatawan sebesar 3 juta hingga 2016.

Sekitar 5% hingga 10% dari target kunjungan 20 juta wisatawan nasional ditargetkan pemerintah di sumbangkan dari NTB. "Kami sedang menata destinasi dan infrastruktur untuk menunjang pariwisata. Ada berapa kearifan lokal yang perlu ditingkatkan seperti budaya dan tradisi. Meski masih kalah dengan sektor pertanian, kami yakin, sektor pariwisata membuka peluang besar dalam menyerap tenaga kerja dan mengurangi angka kemiskinan," katanya. (Nur Irmansyah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×