kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kemnag mulai bahas rancangan biaya haji 2019


Kamis, 08 November 2018 / 23:21 WIB
Kemnag mulai bahas rancangan biaya haji 2019
ILUSTRASI. ilustrasi penginapan haji - Calon Jamaah haji di Asrama Haji


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Agama (Kemnag) mulai membahas rencana Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1440/2019M. Pembahasan ini dipimpin Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (8/11).

BPIH ditargetkan selesai pada akhir Desember 2018 atau Januari 2019. Sebelumnya, Menag Lukman dijadwalkan akan bertolak ke Arab Saudi untuk membahas kesiapan haji dengan Kementerian Haji Arab Saudi dan Muassasah.

Turut hadir Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar Ali, Sesditjen Ramadhan Harisman, Direktur Pengelolaan Dana Haji Maman Fathurahman, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Direktur Pelayanan Haji dalam Negeri Muhajirin Yanis, Direktur Bina Haji Khoirizi, dan Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim.

Pembahasan BPIH dilakukan secara menyeluruh, mulai dari kuota, layanan akomodasi di Makkah dan Madinah, biaya tiket pesawat, katering serta transportasi. Termasuk juga fasilitas koper dan tas jinjing (handbag) yang akan diberikan kepada jemaah.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, rancangan ini masih bersifat tentatif. Tim Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) akan melakukan pengecekan ke lapangan untuk memastikan biaya setiap komponennya. 

Menurut Menag, tim Ditjen PHU juga akan berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dalam proses penyusunan ini.

Menag juga menggarisbawahi sejumlah hal, antara lain terkait dengan fasilitas pendingin tenda di Arafah, apakah akan menggunakan kipas angin, ataukah AC. Selain itu juga dibahas terkait dengan koper jemaah. Menag minta koper tahun depan lebih baik lagi.

“Kapasitas koper agar lebih besar dari tahun lalu dan bahannya lebih kuat. Untuk tas jinjing agar dibuat lebih fleksibel. Lalu buku manasik agar lebih cepat didistribusikan oleh Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH. Jangan terlambat,” tandasnya dalam siaran pers, Kamis (8/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×