Sumber: Kompas.com | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Luar Negeri RI menyebut masih ada 386 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran saat Israel melayangkan serangan bersenjata ke ibukota negara tersebut, Teheran.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, mengatakan mayoritas WNI itu berstatus mahasiswa dan bermukim di Kota Qom, 152 kilometer dari Teheran.
"Berdasarkan komunikasi KBRI Teheran dengan komunitas Indonesia di Iran, terdapat update jumlah WNI yaitu 386 WNI. Mayoritas adalah pelajar dan mahasiswa di kota Qom," ucap Judha melalui keterangan tertulis, Jumat (13/6/2025).
Baca Juga: Rusia Minta Warganya Tidak Bepergian ke Iran dan Israel
Dia memastikan, belum ada WNI yang menjadi korban atas serangan Israel yang ditujukan ke Iran. Judha juga menjelaskan, Kemenlu RI akan terus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Teheran dan perwakilan RI di kawasan Timur Tengah untuk memonitor situasi yang semakin memanas.
"KBRI Teheran juga telah menyampaikan imbauan kepada seluruh WNI agar meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keselamatan diri serta menjaga komunikasi dan menginformasikan keadaan dan keberadaan mereka ke KBRI Teheran," kata Judha.
Dia juga meminta agar WNI yang mengalami situasi kedaruratan segera menghubungi hotline KBRI Teheran di nomor +989024668889.
Sebelumnya, Israel melancarkan serangan ke ibukota Iran, Teheran, pada Jumat dini hari. Serangan itu dikonfirmasi menewaskan salah satu perwira tinggi Garda Revolusi Iran, Hoseiin Salami.
Baca Juga: Iran Dibombardir Israel! 2 Petinggi Militer Tewas, Konflik Timur Tengah Memanas
Dikutip dari Kompas.id, media-media Iran, antara lain IRNA dan Mehr, melaporkan tewasnya Panglima Garda Revolusi Iran (IRGC) tersebut.
Charles Lister, peneliti senior Middle East Institute di Amerika Serikat, menyebut Mayjen Mohammed Bagheri juga tewas. Bagheri merupakan Kepala Staf IRGC. Sementara Tasnim News melaporkan, serangan Israel juga menewaskan Mohammad Mahdi Tehranchi dan Fereydoon Abbasi. Mereka adalah ilmuwan senior dalam pengembangan nuklir Iran.
Abbasi pernah menjadi Kepala Badan Tenaga Atom Iran, sementara Tehranchi menjadi rektor Universitas Islam Azad. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui bahwa Israel menyerang sejumlah rumah di Teheran, ibu kota Iran.
Ia berkilah, rumah-rumah itu adalah kediaman para petinggi militer Iran. Selain permukiman di Teheran, Israel juga menyasar sejumlah lokasi di beberapa provinsi lain. Di Isfahan, pusat pengembangan nuklir Iran, terdengar sejumlah ledakan. Reaktor nuklir Natanz juga dilaporkan disasar Israel.
Selanjutnya: WSBP Suplai Produk Precast untuk Pembangunan Kantor Gubernur Papua Selatan
Menarik Dibaca: Selama Juni 2025, Ada Diskon Motor Listrik Polytron Sampai Rp 7 Juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News