kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   18,00   0,11%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

Kemlu klaim pembebasan WNI yang disandera perampok Kongo sebagai prestasi


Rabu, 09 Januari 2019 / 20:34 WIB
Kemlu klaim pembebasan WNI yang disandera perampok Kongo sebagai prestasi


Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berhasil membebaskan tiga orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh perompak di perairan Kongo, Afrika Tengah sejak dua bulan lalu.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum (PWNI-BHI) Kemlu Lalu Muhammad Iqbal menyatakan,  ketiga WNI yang identitasnya belum diungkapkan itu ditemukan di wilayah Nigeria. "Ketiga WNI itu sudah tiba di Jakarta dan sekarang mereka sudah dikembalikan kepada keluarga masing-masing," kata dia di Jakarta, Rabu (9/1).

Ketiga WNI itu dipulangkan dari Nigeria pada 2 Januari 2019 dan tiba di Jakarta pada 4 Januari 2019.

Sebagai informasi, tiga WNI itu merupakan awak kapal tunda atau tugboat berbendera Singapura, ARK TZE. Mereka bersama 12 awak kapal lainnya diculik pada 29 Oktober 2018, sekitar pukul 04.30 waktu setempat.

Penculikan tersebut ketika sekelompok perompak naik ke kapal ARK TZE dan berhasil menyandera empat ABK. Keempat ABK tersebut kemudian dipaksa dipindahkan ke kapal tanker berbendera Panama, Anuket Amber, yang terlebih dahulu dikuasai perompak.

Awak kapal ARK TZE terdiri dari 12 WNI, 2 warga Myanmar, dan 1 warga Ukraina. Menurut Iqbal sembilan WNI lainnya berhasil selamat dari penculikan dan telah kembali ke tanah air pada awal November lalu.

Penculikan kali ini merupakan kedua terhadap awak kapal WNI sepanjang tahun 2018, setelah September lalu dua awak kapal WNI juga diculik di perairan Semporna, Sabah, Malaysia oleh kelompok Abu Sayyaf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×