Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) hingga saat ini telah merealisasikan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) hingga mencapai Rp 520,57 triliun. Jumlah itu sama dengan 63,31% target penerbitan SBN bruto 2018. Pemerintah kemungkinan tidak akan merealisasikan seluruh penerbitan SBN pada tahun ini, karena realisasi defisit anggaran yang lebih kecil.
Dalam APBN 2018, pemerintah menargetkan defisit anggaran sebesar Rp 325,94 triliun atau 2,19% dari produk domestik bruto (PDB). Perhitungan sementara Kemkeu, defisit anggaran hingga akhir tahun 2018 akan lebih kecil hanya sebesar Rp 314 triliun atau 2,12% dari PDB.
Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu Loto Srinaita Ginting mengatakan, dengan defisit yang lebih kecil, penerbitan SBN akan dikurangi. "Kami sedang exercise juga (penerbitan SBN bruto 2018) ke arah Rp 799 triliun," jelas Loto kepada KONTAN, Kamis (9/8).
Angka itu lebih rendah dibandingkan target penerbitan SBN bruto tahun ini yang mencapai Rp 822,27 triliun. Selain karena penurunan defisit anggaran, penurunan target SBN dikarenakan realisasi utang pemerintah sampai sejauh ini terbilang lambat.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu mencatat, realisasi penerbitan Surat Utang Negara (SUN) hanya mencapai sebesar Rp 366,53 triliun. Angka itu terbagi dua, SUN rupiah Rp 268,65 triliun dan SUN valas Rp 97,88 triliun.
Loto menambahkan, Kemkeu akan fokus memperbanyak jumlah investor ritel daripada mengejar target penerbitan bruto SBN. Caranya, dengan menerbitkan kembali SBN ritel secara online melalui Saving Bond Ritel seri SBR004. Sebelumnya Kemkeu telah penerbitan SBR seri sebelumnya pada Mei 2018. Rencananya, masa penawaran SBR004 akan dibuka mulai tanggal 20 Agustus hingga 13 September 2018.
Dalam penerbitan SBR004, pemerintah berencana menambah dua mitra distribusi (midis) berupa bank, yaitu Bank Tabungan Negara (BTN) dan perusahaan teknologi finansial (tekfin), yaitu Modalku. Dengan begitu maka total mitra distribusi pada penerbitan SBR kali ini mencapai 11 perusahaan.
"Penambahan ini untuk memperbesar target penerbitan SBR004 sebanyak dua kali dari SBR003," Direktur Strategi dan Portofolio Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu Scenaider Siahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News