kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.354   47,00   0,29%
  • IDX 7.121   -35,15   -0,49%
  • KOMPAS100 1.037   -5,92   -0,57%
  • LQ45 793   -6,83   -0,85%
  • ISSI 232   -0,66   -0,28%
  • IDX30 412   -2,47   -0,60%
  • IDXHIDIV20 483   -2,41   -0,50%
  • IDX80 116   -0,72   -0,61%
  • IDXV30 119   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 133   -0,83   -0,62%

Kemhub perbaiki persinyalan kereta


Jumat, 02 Oktober 2015 / 16:45 WIB
Kemhub perbaiki persinyalan kereta


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) akan mengalokasikan anggaran Rp 1 triliun untuk pengadaan dan pemasangan sistem keselamatan kereta api otomatis (SKKO) di seluruh jaringan rel di Pulau Jawa. Pemasangan alat komunikasi persinyalan itu akan dilakukan dalam tiga tahap dan ditargetkan efektif beroperasi pada 2018 .

Hermanto Dwiatmoko, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemhub mengatakan, penggantian sistem manual menjadi SKKO bertujuan untuk meminimalkan potensi kecelakaan kereta lantaran pelanggaran sinyal. "Selama ini mengandalkan tenaga manusia, nanti akan memanfaatkan gelombang radio sehingga begitu sinyal dilewati, kereta api akan membunyikan sirine untuk pengurangan kecepatannya," katanya, kemarin (1/10).

Untuk menerapkan sistem otomatis ini, ada dua peralatan yang dibutuhkan. Yakni, perangkat track balise, transponder pendeteksi sinyal,  yang dipasang pada jalur kereta api di setiap stasiun. Kedua, perangkat on board yang dipasang di lokomotif. Rencananya, pemasangan track balise menjadi tanggungjawab pemerintah, sedangkan on board dilimpahkan ke PT Kereta Api Indonesia.

Untuk tahap pertama, Kemhub akan memasang instalasi track balise di seluruh stasiun di sepanjang lintas utara Jawa hingga Desember 2015. Yakni mulai dari Jakarta, Cikampek, Tegal, Bojonegoro, hingga Stasiun Pasar Turi Surabaya. Sedangkan tahapan kedua dan ketiga berupa pemasangan track balise di lintasan selatan Jawa dan jaringan rel Jabodetabek akan dilakukan pada 2016 dan 2017.

Sayangnya, Hermanto enggan merinci alokasi anggaran perangkat keselamatan otomatis ini. Yang jelas, pengadaan track balise dan on board pada lokomotif butuh dana Rp 1 triliun. "Untuk kewajiban operator, kalau PT KAI tidak bisa dalam pengadaan perangkat keselamatan di lokomotif, kami siap bantu," katanya.

Sebagai gambaran, pemasangan sistem komunikasi persinyalan dari Stasiun Bojonegoro sampai Stasiun Sumlaran di Lamongan diadakan dengan nilai lelang Rp 52,86 miliar. Sedangkan pemasangan sistem komunikasi persinyalan dari Stasiun Sukoanyar di Lamongan sampai Stasiun Pasarturi Surabaya nilai lelangnya Rp 56,5 miliar.

Djoko Setijowarno, pengamat transportasi bilang perubahan sistem manual ke sistem keselamatan otomatis sudah menjadi kewajiban pemerintah demi memperbaiki kenyamanan penumpang. "Modernisasi perkeretaapian harus dilakukan, dan harus segera dimulai," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×