kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemhub akan maksimalkan fungsi bandara NYIA dengan infrastruktur pendukung


Senin, 21 Januari 2019 / 09:34 WIB
Kemhub akan maksimalkan fungsi bandara NYIA dengan infrastruktur pendukung


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Bandara baru Yogyakarta yang dibangun di daerah Kulonprogo akan disiapkan untuk menunjang pariwisata bertaraf internasional di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. Sejumlah obyek wisata yang terjangkau bandara ini seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan dan lokasi-lokasi lainnya.

Untuk itu, pemerintah juga berencana melengkapi pembangunan bandara ini dengan pembangunan infrastruktur penunjang untuk menjangkau sejumlah lokasi wisata yang menarik. Salah satunya adalah dengan menyiapkan akses jalan yang melewati daerah Candi Borobudur dan akses kereta api untuk memudahkan transportasi wisatawan dan penumpang umum.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan skenario tersebut disiapkan untuk memaksimalkan peran bandara ini. "Nanti akan dibuat jalan ke utara melalui Sentolo sepanjang 20 km-30 km. Ini untuk mendukung wisata Candi Borobudur. Selain itu juga akan disiapkan jalur kereta langsung ke bandara. Jadi masyarakat di selatan Jawa bisa mencapai bandara ini dengan kereta api," ujar Budi Karya dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/1).

Budi juga menyatakan, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X sudah mengusulkan nama bandara yaitu New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA). Budi menyatakan pihaknya akan memproses usulan tersebut hingga resmi menjadi nama bandara.  

Sementara itu Dirjen Perhubungan Udara Polana B. Pramesti juga menyatakan bandara baru Yogyakarta ini disiapkan untuk penerbangan internasional. Adapun bandara ini akan mempunyai panjang runway mencapai 3.250 m x 45 m, garbarata 4 unit dan parking stand 23 slot seluas 159.140 m2. Jadi nanti bisa melayani pesawat besar seperti Boeing B777, B787, Airbus A330 dan A350 yang bisa terbang langsung ke Jepang, Korea, China, Australia dan negara-negara di Timur Tengah.

'Hal ini akan memudahkan wisatawan luar negeri untuk mengunjungi obyek wisata di DIY dan Jateng. Di sisi lain, masyarakat Jateng dan DIY juga bisa melaksanakan penerbangan umroh dari bandara ini," ujar Polana.

Polana melanjutkan bahwa sampai saat ini pembangunan bandara baru Yogyakarta masih on the track. Bandara yang dalam kontraknya harus selesai pada bulan Juli 2020 ini ditargetkan bisa selesai secara keseluruhan dan bisa dioperasikan pada akhir tahun 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×