kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kementerian PUPR usulkan tambahan dana Rp 16,5 triliun untuk pagu indikatif 2020


Rabu, 12 Juni 2019 / 20:19 WIB
Kementerian PUPR usulkan tambahan dana Rp 16,5 triliun untuk pagu indikatif 2020


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengusulkan tambahan dana sebesar Rp 16,5 triliun untuk pagu indikatif di tahun mendatang.

Pagu Indikatif yang diusulkan untuk Kementerian PUPR memang sudah ditetapkan sebesar Rp 103,87 triliun. Akan tetapi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan usulan tersebut belum termasuk pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, olahraga, dan pasar.

"Kami akan melaksanakan penugasan sarana dan prasarana pendidikan, olahraga dan pasar. Tetapi alokasinya belum tercantum pada pagu indikatif 2020," tutur Basuki kepada anggota komisi V DPR, Rabu (12/6).

Bila dirinci, usulan tambahan anggaran untuk program prioritas ini antara lain dialokasikan untuk Ditjen Bina Marga, Ditjen Bina Marga dan Ditjen Cipta Karya.

Untuk Ditjen Cipta Karya, anggaran tambahan yang diusulkan sebesar Rp 6,5 triliun. Ini terbagi atas perbaikan sarana dan prasarana pendidikan sebesar 4,41 triliun.

Untuk dukungan PON sebesar Rp 107 miliar, peningkatan akses minum sebesar Rp 1 triliun, dan peningkatan infrastruktur kawasan pemukiman pedesaan sebesar Rp 975 miliar.

Selanjutnya, tambahan anggaran dana untuk Ditjen Sumber Daya Air diusulkan sebesar Rp 5 triliun. Sementara Ditjen Bina Marga diusulkan sebesar Rp 5 triliun.

Tambahan dana ini untuk pembangunan jalan perbatasan Kalimantan, Papua dan NTT, preservasi jalan nasional, pembangunan jembatan gantung, penanganan jalan nasional di kota besar, penuntasan pembangunan jalan lingkar pulau dan penambahan alokasi penanganan KSPN Mandalika dan Kawasan Samota.

Sementara itu, Ketua Komisi V Fary Djemy Francis mengatakan usulan tambahan dana ini masih dalam pembahasan, apalagi tahun ini pagu kebutuhan yang diajukan Kementerian PUPR pada Maret lalu sebesar Rp 137,48 triliun namun pagu indikatif yang diusulkan pada 10 Juni sebesar Rp 103,87 triliun.

"Kita fokus saja pada infrastruktur yang selama ini ditangani oleh Kementerian PUPR, di luar pendidikan, pasar dan lainnya. Kita mendorong, nanti sesuai mekanisme baik itu di Banggar, maupun di pemerintah sehingga sebelum nota keuangan presiden akan berpikir supaya bagaimana bisa diperjuangkan (pagu) mendekati anggaran kebutuhan Rp 137 triliun," kata Fary.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×