Reporter: Petrus Dabu | Editor: Edy Can
JAKARTA. Kementerian Pertanian mengalokasikan anggaran untuk proyek percontohan sumber energi bahan bakar nabati sebesar Rp 122,13 juta. Dana ini untuk mengembangkan tanaman kemiri sunan (Aleurites trisperma balanco) yang menghasilkan minyak nabati.
Direktur Tanaman Tahunan Kementerian Pertanian Rismansya Danasaputra mengatakan proyek ini dilakukan di Garut, Subang, Majalengka, Indramayu, dan Sumedang dengan total luas lahan 23 hektare. Dia mengatakan proyek percontohan ini dilakukan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan swasata. "Kalau OK, tahun depan kami lanjutkan," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (16/1).
Direktu Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir sebelumnya mengatakan kemiri sunan termasuk 15 komoditas prioritas yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pertanian. Menurutnya, kemiri sunan ini memiliki kandungan minyak nabati untuk keperluan bahan bakar biodiesel. "Seperti jarak pagar, tapi saya kira ini lebih bagus dan lebih ekonomis," ujarnya kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Meski demikian, dia mengatakan pemerintah ekstra hati-hati untuk melakukan pelepasan varietas kemiri sunan ini untuk ditanam secara luas. Karena itu, pemerintah saat ini masih membuka proyek percontohan dalam skala kecil di beberapa tempat.
Berdasarkan catatan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri endosperma biji tanaman ini mengandung minyak yang dapat diproses menjadi minyak pengganti solar atau biodiesel. Ada pun komposisi minyaknya terdiri atas asam palimitat 10 %, asam stearat 9 %, asam oleat 12 %, asam linoleat 19 %, dan asam a-elaeostearat 51 %.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News