Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pasokan bahan pangan di tahun 2020, setidaknya hingga Maret, akan memenuhi kebutuhan bahkan mencatat surplus.
Bahan pangan yang dimaksud yakni beras, jagung, bawang merah, cabai, daging sapi dan kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir dan minyak goreng.
Baca Juga: Kementan sebut kebutuhan daging tahun depan sebanyak 600.000 ton
Untuk beras misalnya, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi menyebut, produksinya akan mengalami surplus hingga Maret 2020.
"Beras sampai Maret itu kira-kira bisa surplus sampai 8 juta ton," ujar Agung, Selasa (31/12).
Menurut dia, surplus tersebut dikarenakan produksi beras per bulannya yang bisa mencapai 3 juta ton. Berdasarkan data Kementan, produksi beras pada Desember 2019 hingga Maret 2020 akan mencapai 13,36 juta ton dengan stok akhir November mencapai 4,62 juta ton. Dengan perkiraan konsumsi Desember-Maret sebanyak 10 juta ton, maka surplus beras akan mencapai 8 juta ton.
Bawang Merah pun mengalami surplus sebanyak 169.423 ton dengan perkiraan produksi Desember-Maret sebesar 420.456 ton, stok akhir November 189.425 ton dan konsumsi sebesar 440.458 ton.
Baca Juga: Pemerintah buka peluang impor daging sapi dan kerbau tahun depan
"Kalau bawang ini tidak bisa kita simpan, 1 bulan harus dikonsumsi. Kebutuhan kita per bulan 100.000 ton, produksi kita 130.000 ton," ujar Agung.
Sementara untuk cabai, hingga Maret Kementan pun memproyeksi akan terjadi surplus sebanyak 44.111 ton cabai besar dan 318.093 ton cabai rawit. Ini dengan perkiraan produksi cabai besar sebanyak 381.229 ton dan cabai rawit sebesar 354.553 ton, sementara kebutuhannya sebesar 337.118 ton cabai besar dan 36.460 ton cabai rawit.
Untuk komoditas lain seperti daging sapi dan kerbau, Agung mengaku produksi di dalam negeri belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat. Namun, dia memastikan kekurangan pasokan di dalam negeri sudah dipenuhi lewat impor.
Baca Juga: Kementan lepas ekspor perdana pupuk organik Indonesia milik Indo Acidatama
Pada Desember 2019-Maret 2020, diperkirakan daging sapi dan kerbau akan mencatat surplus sebesar 6.065 ton. Bila dirinci, surplus tersebut berasal dari stok akhir November yang mencapai 44.481 ton, dengan produksi 137.046 ton dan impor sebanyak 61.116 ton. Sementara kebutuhan sebesar 236.579 ton.
Bahan pangan lainnya pun diperkirakan akan mencatat surplus. Seperti jagung yang diperkirakan surplus 4,12 juta ton. Ini akibat stok akhir November 2018 yang sebesar 1 juta ton ditambah produksi Desember-Maret 2020 sebanyak 9,09 juta ton, dengan kebutuhan sebesar 6,01 juta ton.
Sementara, daging ayam ras diperkirakan surplus 167.654 ton di akhir Mei 20129, telur ayam ras mengalami surplus 47.688 ton, gula pasir surplus sebanyak 532,537 ton dan minyak goreng surplus 9,5 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News